Tambolaka-SJ……….. Bertempat di kantor Perwakilan Yayasan Pendidikan Masehi (YAPMAS) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Weekamburu Desa Wee Rena Kecamatan Kota Tamboalak Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/2//2022) YAPMAS SBD menggelar rapat evaluasi tahun ajaran 2021 dan penyusunan program tahun 2022.
Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan YAPMAS SBD, Welem Malo Lingu, S.Pd., yang dihadiri oleh kepala sekolah dan perwakilan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan YAPMAS se-kabupaten SBD.
Kepala Perwakilan YAPMAS SBD, Welem Malo Lingngu, S.Pd., yang ditemui suara jarmas usai memimpin rapat mengatakan, rapat evaluasi tersebut dalam rangka untuk merekap semua hal-hal baik yang berkaitan dengan kendala maupun yang berkaitan dengan faktor-faktor penunjang dalam program kerja ini. Selain evaluasi tahun anggaran 2021 juga dalam rangka penyusunan program kerja tahun anggaran 2022.
Welem menjelaskan ada 3 komponen utama yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan di sekolah-sekolah saat ini. Komponen pertama itu Kepala Sekolah, komponen kedua guru dan yang ketiga adalah orang tua murid yang diwakili oleh Komite Sekolah.
“Ketiga komponen ini harus saling mendukung dalam rangka usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Jika tiga komponen ini kurang bersinergi dalam program ini, maka saya pikir apa yang kita cita-citakan yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia dikabupaten sumba barat daya khususnya disekolah yang bersangkutan memang sedikit sulit” ungkapnya.
Kepala perwakilan YAPMAS ini menambahkan, tiga komponen ini harus betul-betul bersinergi dan berkolaborasi dengan baik sehingga dengan demikian pelaksanaan program betul-betul berjalan sesuai dengan yang ingin dicapai.
Dirinya juga menuturkan bahwa sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan YAPMAS berdiri atas inisiatif dari Gereja Kristen Sumba (GKS) dalam rangka pelayanan di bidang pendidikan Kristen dan seluruh masyarakt pada umumnya.
Walaupun sekolah Kristen tetapi tidak dibatasi siswa-siswa dari agama manapun. Selain itu YAPMAS juga tetap mematuhi dan mengikuti aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dalam hal ini Pemda SBD yang merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat RI.
Jadi YAPMAS tetap akan taat dan mengikuti semua aturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Sedangkan kebijakan-kebijakan yang bersifat khas Yayasan itu saja yang dilaksanakan di sekolah-sekolah tetapi tetap merujuk aturan-aturan yang dikelluarkan oleh Pemerintah.
“YAPMAS dan pemerintah daerah merupakan dua partner/mitra kerja yang sama-sama melayani sumber daya manusia di bidang pendidikan” jelasnya.
Menghadapi situasi yang dihadapi saat ini, dengan adanya wabah virus Corona yang belum juga hilang dari dunia saat ini, YAPMAS berkomitmen untuk turut mengambil bagian dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19).
”COVID-19 ini adalah wabah penyakit yang berkaitan dengan seluruh umat manusia, oleh sebab itu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat termasuk yayasan” tuturnya.
Dirinya sebagai pimpinan YAPMAS mengintrusikan kepada seluruh sekolah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jika ditemukan ada yang terpapar COVID-19 pada salah satu anak atau guru, pihaknya langsung memberi perintah agar proses kegiatan belajar mengajar diliburkan untuk sementara, sambil melaporkan kepada instansi yang berkompeten yang menanggulangi masalah COVID-19.
“Saya sudah tekankan sekolah-sekolah YAPMAS yaitu 11 buah TK, 44 SD dan 8 SMP yang tersebar di SBD, untuk selalu menaati protoko kesehatan. Memang kita harus ikut bertanggung jawab yang berkaitan dengan masalah COVID-19 ini, ini bukan masalah Pemerintah saja, ini masalah hidup mati kita sendiri” pungkasnya. *** (Liputan: Octa/002-22),-.