Suarajarmas.com – Usai meresmikan Block School (sekolah blok) ramah lingkungan KB Kasih Setia Puu Nagadi desa Buru Deilo Wewewa Selatan pada Rabu 14 Juni 2023, Happy Hearts Indonesia (HHI) organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk meningkatkan taraf pendidikan anak-anak Indonesia khususnya di daerah tertinggal, meresmikan PAUD Tunas Daud di desa Watu Labara Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Kamis (15/6/2023).
HHI bekerja sama dengan Chopard mendirikan ulang PAUD Tunas Daud, sekolah ini dibangun menggunakan blok yang terbuat dari daur ulang sampah plastik, menunjukkan komitmen Chopard terhadap keberlanjutan dan keyakinan mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.
Dukungan Chopard meliputi pembangunan ruang kelas, dua toilet, dan perpustakaan, yang berdampak positif bagi 376 anak. Kehadiran perpustakaan ini sangat signifikan, karena merupakan fasilitas yang cukup langka di antara sekolah-sekolah di wilayah SBD. Perpustakaan dapat memotivasi siswa, mendorong mereka untuk mengembangkan keterampilan literasi dan menjelajahi dunia pengetahuan yang luas.
Dengan dibukanya PAUD Kasih Setia Puu Naga dan PAUD Tunas Daud, Happy Hearts Indonesia, Plaza Indonesia, dan Chopard memperkuat visi bersama tentang pendidikan berkelanjutan dan menunjukkan dampak positif yang dapat dicapai melalui kemitraan.
Sekolah-sekolah ini berfungsi sebagai mercusuar harapan dan inspirasi, memberi contoh bagi dunia untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang. HHI bertujuan untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Indonesia. HHI telah membangun lebih dari 300 sekolah, memberikan pendidikan dan dukungan kepada lebih dari 81.600 anak dan 408.200 komunitas. HHI terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM sebagai Yayasan Hati Gembira Indonesia, dengan nomor registrasi 014.31.73.07.1002.012.
Untuk diketahui konstruksi sekolah menggunakan blok yang terbuat dari limbah plastik, termasuk bahan PP, PET, dan HDPE. Blok ramah lingkungan ini memiliki nol karbon dibanding bahan konstruksi konvensional. Setiap ruang kelas yang dibangun dapat menghilangkan 1-2 ton sampah plastikdari lingkungan. *** (Octa/002-23).-