Waikabubak-SJ……….. Peran guru sangat penting dalam meningkatkan kualitas anak-anak Sumba Barat. Secara umum, Sumba Barat belum bisa mewujudkan belajar mandiri atau merdeka belajar bagi siswa siswi. Hal ini disebabkan karena secara ekonomi, orang tua siswa-siswi memiliki ekonomi pas-pasan sehingga tidak mampu membeli labtop, handphone android dan perangkat lunak lainnya untuk mendukung belajar mandiri atau merdeka belajar. Kondisi itu diperparah dengan keterbatasan akses internet yang belum dapat menjangkau seluruh wilayah Sumba Barat.
Karena itu, Sumba Barat masih sangat membutuhkan peran guru mengajar anak-anak di sekolah. Apalagi anak-anak sekolah berasal dari daerah terpencil dengan keterbatasan penguasaan teknologi sangat membutuhkan guru untuk membimbing, mengarahkan dan mengajar hingga yang bersangkutan mengerti. Meski tak mudah karena harus berulangkali menjelaskannya.
Demikian dismpaikan Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H saat memaparkan materi tentang perkembangan pendidikan Sumba Barat ketika tampil sebagai nara sumber bersama Ketua DPRD Kabupaten Sumba Barat, Drs.Dominggus Ratu Come dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT, Henderina S.Laiskodat, S.P, M.Si pada acara talk show RRI Kupang dengan tema, Bangkit, Pulihkan Pendididkan Di NTT, Wujudkan Merdeka Belajar. Acara tersebut diselenggarakan Biro Administrasi Umum Setda Propinsi NTT bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan RRI Kupang, NTT dan berlangsung secara daring, Rabu (25/5/2022).
Baginya kualitas pendidikan tergantung pada tiga aspek yakni Aksesibilitas, mutu dan program pendidikan karakter.
Bupati Yohanis menjelaskan, saat ini alokasi anggaran pendidikan Sumba Barat diatas 20 persen. Harapan dengan anggaran sebesar itu dapat meningkatkan pendidikan Sumba Barat termasuk didalamnya adalah peningkatan sumber daya manusia pendidiknya.
“Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sumba Barat, kita sangat membutuhkan guru berkualitas, memiliki kompetensi, paham dan mengerti melaksanakan tugas mengajar dengan baik” ungkap Bupati Sumba Barat.
Lebih lanjut dikatakan, sumber daya manusia Sumba Barat tidak kalah dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya di NTT. Namun, kondisi terkendala ketika daerah dan negara ini terserang COVID-19 dimana anak-anak belajar secara mandiri. Hal ini terasa sulit dengan akses internet terbatas ditambah sebagian besar anak-anak berasal dari orang tua tidak mampu sehingga tidak dapat membeli labtop, handphone android dan perangkat lunak lainnya untuk mendukung anak-anak belajar mandiri.
Selain itu keterbatasan tenaga guru terutama pada sekolah-sekolah di daerah terpencil juga berdampak pada peningkatan kualitas tenaga guru.
Karena itu sangat berharap kepada pemerintah pusat dan pemerintah Propinsi NTT untuk membantu ketersediaan tenaga guru melalui proses perekrutan guru CPNS ke depan.
Pihaknya juga berharap mendapatkan guru-guru berkualitas dan kompeten melalui perekrutan PPPK. Baginya daerah ini membutuhkan orang-orang secara tulus ikhlas untuk membangun daerah ini lebih baik ke depan.*** (Yunia/004-22),-