YBTS DAN WLF SIAPKAN PETANI PEBISNIS

Suarajarmas.com –  Program Penguatan Mata Pencaharian Melalui Pendekatan Terpadu (PERMATA) yang diimplementasikan oleh Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) bersama Wiliam and Lily Foundation (WLF) bertujuan untuk meningkatkan akses kelompok tani terhadap potensi mata pencaharian  sektor pertanian di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) pada  9 desa  yakni  Desa Pero, Kabalidana, Weemangura (Kecamatan Wewewa Barat), Desa Weekokor, Kanelu, Weepatando dan Weerame (Kecamatan Wewewa Tengah) serta Desa Wee Londa dan Wee Rena (Kecamatan Kota Tambolaka).

Sebanyak 48 Poktan diberikan berbagai penguatan kapasitas dan pendampingan rutin  dalam berbagai kegiatan untuk mencapai output dan outcome yang ditargetkan hingga akhir program. Salah satu Outcome yang harus dicapai adalah Kelompok Tani yang memiliki akses ke pemasaran dan lembaga keuangan dengan lebih baik yang mana dalam program PERMATA Petani juga membangun relasi dengan pedangang dan sesama petani lainnya untuk menjual hasil pertanian dan bahkan melakukan penjualan secara langsung karena  mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Walaupun demikian, mereka belum mampu menjawab  permintaan pasar untuk komoditi sayuran misalnya cabe dan tomat atau sayuran lainnya dan dalam program ini Poktan terpilih diberikan pelatihan rencana usaha sehingga dapat maksimal dalam peningkatakan penjualan hasil dan pendapatan.

Narasumber Augustinna Tuty Indrawaty (kiri) dan Koordinator Program WLF, Ryan

Dalam pelatihan  yang dilaksanakan di hotel Sinar Tambolaka tanggal 15-17 Mei 2023, materi yang menjadi fokus utamanya adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threaten). Dengan analisis SWOT ini para peserta pelatihan diharapkan Peserta mampu melakukan identifikasi terhadap sumber daya, peluang dan tantangan yang dihadapi dalam mata pencaharian pertanian; Peserta memiliki AD/ART sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan jariangan petani di SBD dan Peserta memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan bisnis untuk memaksimalkan potensi secara efektif dan efisien.

Baca Juga :   Bupati Sumba Barat Buka Sosialisasi Kebijakan Pengembangan UMKM

Pemateri Augustinna Tuty Indrawaty (Nina) yang ditemui media ini mengatakan selama ini kita berbicara tentang petani bukan menjadi seorang pebisnis dan petani itu sendiri merasa dirinya bukan seorang pebisnis, padahal petani itu punya usaha.

Kepentingan pelatihan ini adalah salah satunya bagaimana YBTS dan yang lain mengajak bersama teman-teman petani merubah pola piker mereka, menempatakan usaha mereka menjadi sebuah usaha yang professional. Bagaimana petani bisa menaikkan kelas mereka sendiri.yang semula mereka menjadi petani tradisional yang tidak berpikir tentang keuntungan, bagaimana mereka menganalisis memperkenalkan mereka bahwa bentuk usasha apapun melalui analisis SWOT itu penting bagi para pelaku usaha apapun bentuk usahanya.

“SDM mereka sangat bagus,  karena ternyata semula saya berpikir meskipun ini hal baru bagi mereka tetapi mereka memberikan respon yang bagus, mereka juga merefleksikan materi ini sesuatu hal yang berbeda dari apa yang mereka ini lakukan” tuturnya melihat antusias peserta yang mengikuti pelatihan.

Nina menambahkan bicara mengenai manajerial membutuhkan dukungan dari banyak pihak, karena mereka tidak menempatkan usaha pertanian sebagai bisnis,  sehingga ilmu manajerial mereka masih jauh. Hal itu dilihat ketika dirinya mengajak peserta untuk membicarakan visi misi.  Dirinya berharap para peserta aktif berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan dan didampingi oleh YBTS dan membangun sebuah Jaringan Petani Sejati agar tetap eksis dan mejadi salah satu organisasi yang cukup penting bagi petani maupun masyarakat sekitarnya.

“Dari proses selama kegitan pelatihan ini, dukungan dari banyak pihak selama ini belum terpikirkan oleh petani sendiri. Jadi ketika bagaimana mereka bisa membangun kerjasama multi stakeholder,  mereka belum menemukan teman-teman di dalam itu dan itu perlu dukungan” jelasnya.

Baca Juga :   Pemda SBD Melalui Pokja AMPL Gandeng UNICEF dan YKMI Menggelar Pelatihan WASH-FIT

Sementara itu, Ryan, Koordinator Program WLF yang merupakan sponsor YBTS melakukan pendampingan petani di SBD menambahkan program ini sebagai wujud WLF memberikan kontribusi, memberikan kesempatan yang sama untuk setiap orang berkembang,  untuk menuju itu fokusnya  pada pendidikan khususnya di PAUD dan SD untuk kelas rendah,  kesehatan dan juga mata pencaharian.

“Ada nama program PERMATA (Peningkatan Mata Pencaharian Petani) dan kegiatan hari ini adalah salah satu dari rangkaian banyak kegiatan yang telah dikerjakan oleh mitra kami YBTS guna bagaimana ketika masyarakat lebih solid dan untuk membentuk jaringan. Tantangan kapasitas masyarakat  masing-masing anggota dan petani masih terus bisa ditingkatkan,  kami dating kesini untuk membantu dan memfasilitasi tema-teman dan kedepannnya kami yakin setelah pendampingan YBTS mereka bisa mandiri. Ini hanya menjadi ombrio untuk mencapai Samudra” jelasnya.

Ryan berharap praktik-praktik baik para penerima manfaat dari program WLF akan ditindak lanjuti oleh pemerintah daerah. Dalam bidang pendidikan sudah ada respon baik dari Dinas Pendidikan dan kami percaya dinas lain seperti pertanian terus menindak lanjuti dan menjalankan.

“Apa yang sudah dilakukan WLF dan mitra-mitra,  teman-teman di Pemda bisa melanjutkan hal-hal baik, karena potensinya sangat baik tinggal dimaksimalkan” harapnya.

Untuk diketahui WLF telah banyak mensponsori mitra strategis untuk melakukan pendampingan  dalm bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata dan pertanian di berbagai desa di Kabupaten SBD. *** (Octa/002-23).-