Wujudkan Keluarga Berkualitas, BKKBN NTT Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga

Waikabubak-SJ……. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi NTT menggelar Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra di Kabupaten Sumba Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (01/12/20) di  Aula Alfa Omega Kodaka Waikabubak.

Wakil Ketua Komisi XI Emanuel Melkianus Laka Lena S.Si., narasumber dalam kegiatan tersebut  membawakan materi tentang mempersiapkan keluarga berkualitas dan pentingnya program Keluarga Berencana (KB) merupakan program Pemerintah untuk keluarga sehat.

“Banyak program pemerintah untuk menuju keluarga sehat dan berkualitas, terutama program Keluarga Berencana yang diusung oleh BKKBN” ujarnya.

Melki Laka Lena menjelaskan salah satu program yang diluncurkan adalah Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang kini dikemas dalam istilah baru menjadi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana disingkat Bangga Kencana.

Melki Laka Lena (tengah), program KB di kabupaten Sumba Barat

Program Pembangunan Keluarga Berencana, menurut Melky adalah wujud dari upaya Pemerintah melaksanakan kebijakan pembangunan keluarga melalui peningkatan 8 kualitas penduduk yang diukur dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, kebijakan kependudukan melalui aspek pengendalian kuantitas penduduk dan Keluarga Berencana.

“Ini sangat baik, tentu dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas” ucap politikus dari Partai Golkar itu.

Menurut Melki, banyak persoalan kependudukan yang kemudian muncul karena tidak adanya perencanaan yang matang dalam keluarga.

“Keluarga sebagai kelompok terkecil dalam masyarakat, maka kualitas keluarga yang baik akan membentuk masyarakat berkualitas” paparnya.

Untuk membentuk keluarga yang berkualitas, kata Melky, dimulai dengan perencanaan perkawinan yang baik. Karena perkawinan yang direncanakan dengan baik, akan menghasilkan keluarga yang berkualitas.

“Banyak persoalan yang muncul dalam keluarga, karena tidak merencanakan perkawinan dengan baik” tuturnya.

Baca Juga :   SBD BELUM BERLAKUKAN PSBB

Persoalan dalam keluarga yang muncul itu kemudian menjadi persoalan masyarakat dan menjadi beban pemerintah. Misalnya masalah stunting yang menjadi persoalan nasional, bermula dari masalah keluarga.

“Nah, mengatasi persoalan ini maka Pemerintah sudah meluncurkan berbagai program khususnya melalui BKKBN. Ini harus didukung oleh seluruh masyarakat,” imbuh Melki.

Dalam kesempatan tersebut  Melky Laka Lena juga bertemu dengan masyarakat Kabupaten Sumba Barat juga mengingatkan peran penting Penyuluh KB, petugas lapangan dan kader sukarelawan, dan Mobil Unit Penerangan (MUPEN) se-Indonesia, dalam mengkampanyekan bahaya Covid-19.

“Potensi ini harus digunakan secara sinergis dalam “memerangi” wabah Covid-19 dalam bentuk promosi yang mampu mengubah perilaku masyarakat dalam pencegahan Covid-19″ pungkasnya. *** (004/SJ/20),-