SEKILAS TENTANG PROVINSI SUMBA-SABU RAIJUA

Tambolaka-SJ………… Diskusi pembentukan panitia provinsi kepulauan Sumba-Sabu Raijua memiliki semangat juang tinggi yang sama dan benar-benar memperlihatkan eksistensi dan kapasitas secara terorganisir yang dimediasi oleh moderator John Tende yang sudah memiliki pengalaman berorganisasi pada level provinsi saat itu yang tidak diragukan lagi.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para tokoh politik, tokoh masyarakat dan birokrat di Rangga Roko Kelurahan Langga Lero Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya NTT, Senin (9/8/21) secara aklamasi disepakati bersama Johanes Tende, SH., sebagai ketua panitia pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kepulauan menuju Provinsi Sumba-Sabu Raijua.

John Tende mengatakan, dari sisi persyaratan UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan, paling sedikit 5 daerah kab/kota untuk pembentukan provinsi. Fakta demografi menyuguhan kita untuk terus membangun afliasi dengan Kabupaten Sabu Raijua sehingga dapat memenuhi persyaratan yang disaratkan UU.Panitia akan terus membangun penguatan akses publik tentang DOB dimaksud, jelasnya.

“Ada beberapa yang menjadi dasar pertimbangan pembentukan Provinsi kepulauan Sumba-Sabu Raijua, karena pulau Sumba ditetapkan sebagai titik pertahanan kawasan selatan nusantara. Jelas pulau Sumba dalam strategi pertahanan nasional memiliki titik strategis dikawasan  wilayah selatan. Saat ini pulau Sumba sedang dipersiapkan pembangunan radar yang berlokasi di Desa Kahale Kecamatan Kodi Blaghar, selanjutnya keberadaan  Pos Udara Bandara Tambolaka akan dipersiapkan untuk ditingkatkan menjadi detasemen” katanya.

Bahkan dalam sejarah Presiden RI Jokowi sudah 2 kali mendatangi pulau Sumba dalam rangka menyaksikan gelar karya pintal tenun rakyat berupa home industri tenun ikat khas sumba di Sumba Barat Daya dan mengunjungi Kabupaten Sumba Tengah terkait pencanangan food estate, jelas John Tende.

Menurut John Tende, gambaran prinsip yang bisa menjadi sinyal kuat terkait rencana pengembangan pusat listrik tenaga surya maupun pengembangan destinasi wisata bahari, alam dan budaya.

Baca Juga :   BERSATU LAWAN CORONA

Dalam penjelasan John Tende, pada dasarnya Kabupaten Sabu Raijua dipastikan responsif ke Sumba, karena secara sejarah, Geneologis dan sosial budaya memiliki dasar kuat sebagai pengungkapan fakta sejarah.

“Dari sisi wilayah, selat sumba dan selat sabu telah ditetapkan menjadi taman laut internasional untuk konservasi biota laut Sabu. Bahkan laut Sabu merupakan konservasi biota laut internasional” jelasnya.

John Tende mengatakan, berdasarkan fakta demografi kependudukan, suku sabu tersebar dipulau sumba mulai dari Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Bahkan di Kecamatan Kodi Blaghar Sumba Barat Daya masih ditemukan perkampungan suku Sabu yang terus melegenda sampai saat ini. *** (Red/001-21),-