Sang Guru dan Teladan Itu Telah Pergi

Wewewa-SJ…………. Ribuan masyarakat SBD, Pemerintah dan Legislatif mengantar Ny. Dra. Elisabteh Kallu ke tempat peristirahatan terakhirnya Sabtu (12/2/22).  Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) kembali kehilangan Putri Terbaiknya baik dalam birokrasi maupun politik. Dra. Elisabeth Kallu menghembuskan nafas terakhirnya Rabu subuh (Selasa dini hari) tanggal 9 Februari 2022 di RSU Umbu Rara Meha Waingapu.

Almarhumah merupakan Tokoh Perempuan SBD yang sudah berjasa sejak Kabupaten SBD mekar dari Sumba Barat tahun 2008 yang lalu. Ny. Elisabeth juga dikenal mempunyai pengalaman yang segudang dalam dunia birokrasi karena pernah menjabat posisi-posisi penting dalam birokrasi yaitu sebagai  kepala dinas, kepala badan dan asisten pada Setda kabupaten SBD.

Setelah pensiuan dari PNS, Ny. Elisabeth Kallu terlibat dalam politik dan berhasil menjadi  anggota DPRD Kabupaten SBD dari Partai Amanat Nasional untuk Dapil II SBD. Kehadiran almarhumah membawa warna tersendiri dalam legislative, karena mampu memberi masukan dan dorongan bagi lembaga legislatif berdasarkan pengalamannya dalam birokrasi.

Pemerintah, Legislatif, keluarga dan masyarakat SBD sangat merasakan duka yang mendalam dengan kepergian almarhumah ke rumah Bapaknya di Surga. Seluruh jasa-jasa,  dorongan dan motivasinya bagi SBD tetap akan selalu dikenang oleh tanah loda wee maringi pada wee malala.

Ketua DPC PAN Kabupaten SBD, H. Syamsi P. Golo, ST., yang ditemui media ini di Kampung Bondo Naga Desa  Kadi Roma Kecamatan Wewewa Tengah Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/2/2022) usai mengantar almarhumah ke tempat peristirawatan terakhirnya,  menuturkan kesedihan yang sangat mendalam bagi keluarga besar PAN SBD dan DPRD SBD.

Atas nama teman-teman dari PAN, H. Syamsi mengatakan  merasa kehilangan sosok yang menjadi inspirasi, teladan dan guru bagi kami, almarhumah ini banyak memberikan bimbingan,  tuntunan bagi kita bagaimana belajar berbirokrasi,  karena almarhumah  adalah mantan birokrasi.

Baca Juga :   Wujudkan Keluarga Berkualitas, BKKBN NTT Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga
Ketua DPC PAN SBD, H.Syamsi P. Golo, ST., (kanan depan)

H. Syamsi menjelaskan ketika DPRD mau melakukan rapat pembedahan terhadap APBD, Alm. banyak membimbing kami.

“Kami sangat kehilangan sosok yang menjadi panutan dan guru bagi kami di dalam bermitra dengan pemerintah” tuturnya sedih. .

Putra almarhumah saat menyerahkan upacara pemakaman secara dinas kepada ketua DPRD SBD

H. Syamsi yang juga adalah wakil ketua I DPRD SBD ini menjelaskan, sebelum almarhumah meninggal dunia, sempat ada rapat fraksi yang kami lakukan dihadiri oleh almarhumah. Kami rapat terlambat 2 jam karena menunggu beliau. Rapat terkait perubahan atau reposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD)  dan disitu beliau meminta untuk posisi yang sesuai dengan keinginan beliau dan kami mengikuti keinginan itu dan itu kami langsung merubah sesuai keinginan beliau.

“Dan itu masih berkesan di kami di rapat terakhir yang dihadiri beliau” ujar Ustadz Wildan sapaan akrab Ketua PAN SBD ini.

Lebih lanjut Ustadz Wildan berharap keluarga yang di tingggal bisa sabar dan iklhas untuk menerima rencana Tuhan ini, karena rencana Ruhan adalah yang terbaik. Mudah-mudahan hal yang positif dari almarhuma bisa ditindaklanjuti dan ditiru semua kita yang masih ada dimuka bumi ini.

Ketua DPRD SBD, Rudolf Radu Holo saat memimpin upacara pemakaman jenazah almarhumah Dra. Elisabeth Kallu

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPRD SBD Rudolf Radu Holo yang merasa sangat berduka atas kepergian anggota DPRD terbaik SBD tersebut. Dirinya merasa sangat kehilangan dengan kepergian Almh. Elisabeth Kallu,  karena beliau adalah sosok yang sangat ulet dan punya ketenangan di saat kerumitan dalam rapat.

Rudolf berharap dengan kepergian tokoh perempuan terbaik SBD itu meninggalkan hal-hal positif kepada kami dan kami waris perjuangannya untuk mengembang tugas ini yang sisa masah jabatan 2 tahun setengah.

Baca Juga :   KONDISI HUTAN ROKO RAKA MENJADI SALAH SATU USULAN KECAMATAN KODI UTARA

“Kebersamaan kami sejak Kabupaten ini berdiri, ketika beliau masih aktif di PNS sebagai Asisten II sanngat berkesan bagi saya. Doa kami menyertai kepergian ibu Elisabet Kallu dan diterima di sisi Allah yang Maha Kuasa” ungkapnya.

Hal yang sangat berkesana yang tidak bisa dilupakan oleh Ketua DPRD ini adalah ketenangan almarhumah dalam situasi rapat dewan yang tegang dan pemberi solusi disaat rapat lagi alot.

“Saya anggap beliau ini sebagai Tokoh Perempuan SBD. Apa boleh buat Tuhan berkehendak lain tentunya kita harus menerima itu. Untuk keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan diberi kekuatan dan menerima keadaan ini” ujarnya.

Keluarga John Ngindi (tengah) yang berduka

Sementara itu anggota DPRD asal Partaio Nasdem Ny. Carolina Louru menyampaikan kesedihan dan merasa kehilangan atas kepergian Putri Terbaik SBD tersebut. Sebagai anggota DPRD Perempuan dirinya merasa kehilangan salah satu sahabatnya telah pergi.

Bupati SBD dr. Kornelius Kodi Mete bersama ibu saat ikut mengantar almarhumah ke tempat perisitirahatannya yang terkahir

Dirinya mengenang jasa Almarhumah Ny. Elisabeth Kallu  yang merupakan  salah satu di antara Tim 10 yang diberikan tanggung jawab oleh pemerintah waktu itu untuk memperlancar pemekaran Kabupaten SBD pada Tahun 2008 membantu Bupati Emanuel Babu Eha.Kata Carolina, jasa almarhumah  untuk memperlancar pemerintahan di awal pemekaran Kabupaten SBD akan menjadi suatu hal yang selalu dikenang  oleh masyarakat SBD. Sebagai sesama anggota DPRD Perempuan SBD, Carolina menuturkan mereka selalu bersama-sama di legislative, menyatukan kekuatan khususnya untuk kaum perempuan.

Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP., mewakili keluarga saat memberikan sapaan pada tamu undangan

“KepergianIbu Elisabeth Kallu merupakan kehilangan besar untuk kami. Tentu tidak mudah untuk perempuan mencapai kuota 30% di DPRD dan kepergian Ibu Elisabet Kallu menimbulkan kepincangan tersendiri bagi kami,  karena ada banyak yangmendapat support dari almarhumah tentang  bagaimana  memajukan peran perempuan di lembaga Legislatif,  terutama dalam mendorong program-program yang berkaitan dengan pengarus utamaan gender” katanya.Dirinya berharap semoga kedepan ada kader lain yang bisa menganti atau mengisi tempat danposisi dengan semangat yang sama dengan almarhumah untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam melaksanakan kegiatan dan terlibat dalam kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan.

Baca Juga :   Tanjung Sasar adalah Pusat Peradaban Suku Sumba dan Sabu

Ny. Carolina Louro merasakan seolah-olah almarhumah menitipkan pesan terkahirnya pada dirinya dan tema-temannya, agar kami kami perempuan mulai saat ini tetap giat berada ditengah masyarakat.

“Karena kalian-kalian harus maju lagi.  Saya nanti tidak lagi, tetapi kamu harus maju lagi. Saya tidak tau apakah itu pesan terakhir untuk kami atau beliau berencana mau berhenti masuk calon dewan” tuturnya menutupi bincang-bincangnya dengan suarajarmas.com.  *** (Octa/002-22),-