Tambolaka-SJ ……………… Direktris Yayasan Bahtera Sumba Barat, Martha Rambu Bangi mengatakan, kegiatan pelatihan pengaduan layanan publik terhadap setiap organisasi perangkat daerah di Kabupaten Sumba Barat yang bertujuan terbentuknya layanan pengaduan publik bagi masyarakat Sumba Barat terhadap kinerja pemerintahan Sumba Barat merupakan pertama di NTT.
Karena itu sebagai pimpinan yayasan Bahtera memberi apresiasi keinginan pemerintah Kabupaten Sumba Barat membenruk layanan publik yang memadai. Awalnya rencana tersebut hanya berfokus terhadap dunia pendidikan dan instansi terkait tetapi berkembang melibatkan senua OPD demi memberi pemahaman tentang pembentukana layanan publik dan teknis pengaduannya.
Direktris Yayasan Bahtera Sumba Barat, Martha Rambu Bangi menyampaikan hal itu diselah-selah pelatihan pengaduan layanan publik yang berlangsung di ruang Bagian Organisasi Setda Sumba Barat, Kamis 17/1/2019 yang lalu.
Bekerjasama dengan YAPPIKA –Action Aid (YAA) pada saat ini mengelola Program Promosi MAsyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusi dan Berkualitas di Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mendorong keterlibatan aktif jaringan CSO (Community Social Organization) untuk secara bersama-sama melakukan kerja-kerja advokasi di bidang pendidikan.
Pertemuan jaringan CSO ini juga diharapkan dapat menjadi sebuah wadah untuk membahas dan menyuarakan berbagai persoalan pendidikan yang terjadi di Sumba Barat.
Martha berharap melalui pelatihan tersebut setiap OPD dapat membentuk unit layanan publik agar memudahkan masyarakat menyalurkan pengaduannya atas pelayanan yang dinilai kurang baik sebagaimana diterimanya.
Dengan pelatihan tersebut setiap OPD dapat memahami dan menjawab setiap persoalan yang disampaikan warga sehingga tidak membias kemana-mana.
Karena itu, ia optimis pelayanan pemerintahan ke depan menjadi lebih baik dan lebih transparan. Hal itu karena rakyat bisa menanyakan segala sesuatu berkaitan dengan tugas pelayanan pemerintahan dan pembangunan sekaligus mendapatkan jawaban atau penjelasan melalui kanal layanan publik yang dibentuk pemerintah Kabupaten Sumba Barat. Dengan demikian, setiap persoalan yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik pula.
Pantauan media pelaksanaan pelatihan ini diikuti oleh kepala sekolah, komite dan masyarakat peduli pendidikan yang ada di kabupaten Sumba Barat. Kegiatan ini sendiri difasilitasi oleh fasilitator YAPPIKA. (OC$),-