PEMDA MENDUKUNG PENUH SBD INKLUSIF

Kupang-SJ……… Program Ekonomi Inklusif Berkelanjutan (PEIB) diharapkan di tindaklanjuti di masing-masing kabupaten dampingan HI dan CIS Timor, usai program pendampingan ditutup secara resmi di aula Hotel On The Rock Kupang NTT, Jumat (17/12/21) oleh Kadis Sosial Provinsi NTT, Jamaludin Ahmad, pimpinan HI, Country Coordinator Handicap International Federation, Swetika Eko Saptyono, disaksikan oleh Wakil Bupati Rote, Stefanus M. Saek, Sekda Malaka Barat, Fransiskus Sales Sodo.


Desiyanti Karlina Jacob, Program Manager BISEG CIS Timor kepada media ini mengatakan, dirinya optimis dengan keseriusan kabupaten dampingan program BISEG di NTT.
“Khusus untuk SBD, saya optimis akan berlanjut, karena ada banyak kader dan tokoh inklusif yang ada di sana” ungkapnya.


Kici sapaan akrabnya menjelaskan, dirinya melihat ada banyak potensi di SBD, yang jika mendapat support dari Pemda dan stakeholder lainnya, peluang Kopi Inklusif dan tenun SBD sangat potensial.


Maria Magdalena Anggriani Lele Biri Ketua Pelaksana Forum Inklusi SBD kepada media ini mengatakan merasa bersyukur Festival Kopi Inklusif yang diselenggarakan di Tambolaka pada 9 Desember yang lalu berjalan sukses dan mendapat respon besar dari berbagai pihak.
“Terima kasih untuk Bupati SBD yang sudah mengeluarkan Perbup untuk tata kelola dan tata Niaga kopi serta pemenuhan hak-hak disabilitas” tuturnya bangga.


Anggi berharap agar dengan adanya 2 Perbup tersebut, pemangku kepentingan yang ada, OPD-OPD di SBD merealisasikan dalam program-program kerjanya di tahun 2022 dan seterusnya.


Lebih lanjut Anggi mengatakan, kita juga mengharapkan adik-adik yang masih mudah yang ada di OPD mempunyai semangat yang sama, kami bermimpi akan memulai dengan mewujudkan kecamatan inklusif, yang kita mulai dari kecamatan Wewewa Barat.


“Saat ini kami melihat Wewewa Barat yang sudah siap, karena mempunyai camat dan kepala desa Laga Lete yang inklusif. Kita akan berupaya mendukung penuh rencana ini” jelasnya.

Baca Juga :   ​BICARA TOLERANSI MARI BELAJAR DARI PULAU SUMBA
Hooh


Damaris Tanggu,S.Pt. Kabid Perkebunan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan SBD, yang ditemui media di Rumah Dekranasda NTT, menyambut baik program inklusif yang sudah digerakan di SBD selama ini.
“Kopi Robusta Sumba sudah dikenal mutunya dikanca Internasional. Tinggal bagaimana kita menjemput peluang ini” ungkapnya.


Dirinya melihat jika semua komponen yang ada di SBD, saling bahu membahu maka tidak ada yang mustahil dengan adanya rencana Kecamatan Inklusif.
“Jika Pemda sudah mendukung, maka tinggal desa-desa menyambut baik program ini. Karena akan mempunyai dampak positif bagi masyarakat di desa, khususnya ibu-ibu pengelola kopi” tambahnya.
Untuk diketahui hasil dari dampingan program HI dan CIS Timor, sudah terbentuk kelompok Wanita Tani Pertiwi Laga Lete yang mampu memproduksi Kopi Natural dengan teknik pengelolaan yang modern.

Proyek Building Inclusive Economic Growth (BISEG) – Pembangunan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan (PEIB) didanai oleh Uni Eropa, dilaksanakan bersama oleh Humanity & Inclusion dengan CIS Timor (Mei 2018 – November 2021). Proyek ini akan berfokus pada partisipasi penuh masyarakat dalam pembangunan ekonomi – sosial yang inklusif. Proyek dilaksanakan di 6 Kabupaten Alor, Belu, Lembata, Manggarai Barat, Rote, SBD, diyakini berhasil dan mendapat respon positif dari Pemda Kabupaten. *** (Octa/002-21). –