Pelantikan Dewan Stasi St. Geradus Mayela Pogo Parii

Tana Righu-SJ…………………… SJ Bertempat di gereja Katolik Stasi Santo Gerardus  Mayela Pogo Parii, desa Elu Loda, kecamatan Tana Righu, kabupaten Sumba Barat dilaksanakan pelantikan Ketua Dewan Stasi bersama seluruh seksi kepengurusan yang di lantik oleh Pastor  paroki Quasi Karuni Pater Robertus Melkior Bayo ,C.S.s.R Minggu (24/11/19).

Sebelum pelantikan didahului oleh Perayaan Ekaristi Kudus yang di pimpin oleh P. Robertus, CSsR dan dihadiri oleh seluruh umat stasi Pogo Parii.

Dalam Homilinya Pater Robi mengatakan sebagai raja tidak ada tanda-tanda bahwa Yesus adalah raja, tidak ada wilayah kekuasaan, rakyat , tahta, istana dan prajurit, bahkan Yesus menyerahkan nyawaNya rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia. Yesus yqng tergantung di kayu salib, malah di ejek, di hujat dan di olok oleh kepala orang yahudi bahkan orang yang disebelah Yesus yang ikut di salib menghujat Yesus dengan berkata jika engkau Mesias selamatkanlah dirimu dan juga kami. Namun orang yang sebelahnya lagi mengatakan orang ini tidak bersalah sama sekali namun kita sudah sepantasnya menerima hukuman yang setimpal dengan perbuatan. Bersyukur luar biasa Yesus dalam keadaan semacam itu justru menawarkan dan menjamin keselamatan kepada seorang penjahat yang meminta keselematan dari padaNya. Yesus ingatlah akan daku ketika engkau datang sebagai Raja. Yesus mengatakan hari ini juga engkau akan ada bersama dengan Aku di dalam Firdaus.

P. Robertus, CSsR saat membawakan khotbahnya

Lehih lanjut Pater Robi mengatakan kebesaran Yesus sebagai raja semesta alam tidak di tentukan oleh hal-hal yang kelihatan seperti Istana. Tetapi justru kebesaran Yesus itu ditentukan dengan mati di kayu salib disitu terdapat sebuah nilai yang orang tidak rasakan, nilai yang orang tidak mudah tangkap yakni penyerahan diri secara total, pengorbanan dan pelayanan yang total kepada manusia. Kebesaran Yesus karena pengorbanan nyawa mati di kayu salib.

Baca Juga :   PENDETA KE-4 GKS RARA DITAHBISKAN

Iman kita kalau tidak berkorban tidak merelakan diri untuk sesuatu yang baik maka Iman semacam itu tidak laku. Sebagai pengurus kalau tidak ada semangat untuk rela berkorban pasti program yqng direcanakan tidak berjalan. Para pengurus yang di lantik harus menghayati cara hidup Yesus rela berkorban, dihina, di olok meskipun banyak tantangan yang dihadapi harus terus berjalan untuk mewartakan kerajaan Allah.

Sementara itu ketua Dewan yang diwawancara oleh media Marselinus Umbu Moto mengatakan sangat bersyukur hari ini seluruh pengurus dewan stasi di lantik. Kami menerima tugas yang mulia, tugas perutusan melayani umat demi kemuliaan nama-Nya. Tugas perutusan ini terasa berat jika dijalini dengan sendiri, namun akan mudah jika bekerja sama dalam Tim. Saya mengarapkan kepada semua yang baru saja di lantik agar menjalani Tugas perutusan ini sesuai dengan Tupoksinya masing-masing

Lebih lanjut Linus mengatakan bahwa dalam program kerja yang kita prioritaskan adalah pendalaman Iman. Kita akan mendatangi keluarga yang tidak pernah masuk gereja, memberi pemahaman sehingga bisa kembali masuk gereja, apalagi kita akan memasuki masa adven, masa penantian untuk menanti dan menyambut kedatangan sang juru selamat. Banyak kegiatan di masa adven seperti Katekesi, kita akan mengunjungi rumah-rumah keluarga.

Disisi lain juga kita membuat gebrakan baru dengan memakai pakaian busana atau pakaian adat Sumba setiap minggu terakhir dalam bulan, sejalan dengan pemerintah yang mewajibkan masyarakat menggunakan pakaian budaya pada hari selasa dan jumat. Kita mendukung program pemerintah, sehingga budaya kita tetap eksis dan generasi penerus harus melestarikan ungkapnya

Pantauan media acara ini berlangsung meriah, hikmah, sakral dan berjalan lancar. Acara ini di meriahkan oleh tarian yang dibawakan Anak Sekami dan Koor oleh OMK yang memeriahkan seluruh perayaan ekaristi dan pelantikan dewan periode 2019-2022, ***

Baca Juga :   Wabup SBD Hadiri Pengatapan Gedung Gereja Kapaka Ndara

Liputan: Emil Buga,-