ORIENTASI PEMBEKALAN CALEG PARTAI HANURA

Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah saat membuka kegiatan

Tambolaka-SJ ……………..  Dalam menghadapi Pemilu Legislatif tahun 2019 dan mempersiapkan kader-kadernya untuk bertarung memperebutkan kursi di DPRD sampai DPR RI, Partai Hanura  menggelar orientasi pembekalan bagi calon legislatif untuk Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, Selasa (13/11) di aula Seruni Kelurahan Waitabula Kecamatan Kota Tambolaka Sumba Barat Daya (SBD).

Kegiatan pembekalan ini dibuka dengan resmi oleh Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Refafi Gah, yang dihadiri oleh Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sumba Barat, Sutirisno Adhi Soewarno, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten SBD, Drs. David Ramone, Kepala Kesbangpol Kabupaten SBD, Drs. Dominggus Bulla , M.Si dan seluruh caleg Partai Hanura dari Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Dalam pidato pembukaannya Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Refafi Gah mengatakan, Partai Hanura dari waktu ke waktu terus diuji. Ujian tersebut berupa banyaknya isu yang berkembang yang menghantam Partai Hanura. Namun demikian, sampai dengan saat ini Partai Hanura tetap pada pendirian. Setiap caleg memiliki tanggung jawab penuh terhadap partai.

Kaban Kesbanpol SBD, Dominggus Bulla (kiri depan) saat menghadiri kegiatan orientasi sekaligus membawakan materi

“Kita harus sadar bahwa kita sudah dibesarkan oleh partai bukan sebaliknya kita yang membesarkan partai. Saat ini kita harus bekerja untuk juga membuat partai menjadi besar dan kuat. Kita harus camkan bahwa kita sudah dibesarkan oleh partai. Tanpa partai kita tidak akan memiliki kendaraan untuk menjadi DPRD atau kepala daerah. Oleh karena itu kita harus beritikad baik untuk juga bekerja keras untuk membuat partai menjadi kuat dan besar,” katanya.

Baca Juga :   Pilkada SBD Jangan Memecah belah hubungan persaudaraan

Lebih lanjut Refafi mengajak seluruh caleg untuk bekerja keras memenangkan Partai Hanura dalam pemilu yang akan datang. meminta agar para caleg Partai Hanura harus memiliki etika dan moral. Untuk itu, setiap caleg harus memahami platform partai. Setiap anggota DPRD juga harus memahami fungsi, kewajiban dan hak sebagai anggota DPRD agar saat melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

“Kita harus kerja keras untuk mencapai parliamentary threshold. Dengan pola perhitungan perolehan kursi terbaru, setiap caleg tidak bisa bekerja sendiri-sendiri apalagi saling menjelek-jelekan. Kita harus kerja bersama-sama secara kolektif untuk mencapai kemenangan,” ujarnya.

Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sumba Barat Daya, David Ramone mengatakan, dalam menghadapi pileg, DPC Partai Hanura SBD berkomitmen akan bekerja untuk kepentingan partai secara optimal.

“Kita harus bekerja bahu membahu. Artinya, para caleg saling mengkampanyekan, tidak hanya dirinya sendiri tetapi dalam tim bersama antara calon kabupaten, provinsi dan pusat. Kita bekerja untuk partai dahulu. Bahu membahu agar partai ini menang dan lolos mencapai ambang batas parliamentary threshold yakni 4 persen,” katanya.

Ketika ditanya mengenai target Partai Hanura dalam Pemilu 2019 sesaat setelah acara pembukaan, Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT, Refafi Gah mengatakan, Partai Hanura secara provinsi menargetkan untuk masuk dalam unsur pimpinan DPRD. Sedangkan untuk tingkat kabupaten, Partai Hanura menargetkan untuk memiliki fraksi sendiri di setiap kabupaten.

“Tahun 2019 kami targetkan memiliki satu fraksi di setiap kabupaten. Sementara itu, untuk tingkat provinsi kami menargetkan untuk masuk dalam unsur pimpinan. Kalau tingkat pusat kami pastikan bahwa NTT akan bisa menyumbang dua kursi,” katanya.

Strategi untuk mencapai target tersebut menurut Refafi, akan mengerahkan seluruh kekuatan dan bekerja sama secara kolektif, saling menopang dan saling membantu antara caleg baik kabupaten, provinsi maupun pusat. Sebab menurutnya, untuk menang dalam pertarungan 2019, Partai Hanura memiliki lima kunci S yakni strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan haru bagus, struktur yang ada sudah terbentuk sampai di tingkat ranting harus mantap, skill setiap caleg harus memiliki keterampilan terutama dalam komunikasi harus mumpuni, sistem yang dimiliki untuk mencapai tujuan harus solid dan speed/kecepatan dalam bergerak dan mengambil keputusan.

Baca Juga :   KPU Terima Pendaftaran Paket Sehati

Refafi mengakui bahwa secara internal para caleg mesti terus dibina untuk mengubah mindset mereka menjadi mindset seorang petarung. Namun demikian dirinya tetap optimistis dan mengimbau agar seluruh kader Partai Hanura saling mendukung, bekerja sama dan jangan ada gesekan antara satu dengan yang lain. Seluruh kader harus bergandengan tangan untuk memenangkan Pemilu 2019.

Ditempat terpisah Kepala Badan Kesbangpol Dominggus Bulla kepada media mengapresiasi kegiatan pembekalan caleg oleh Partai Hanura, karena merupakan program nasional yang harus dilaksanakan oleh seluruh partai.

“Pembekalan caleg Partai Hanura hari ini mempunyai posisi strategis, karena dia lebih awal bagaimana mempersiapkan calon legoslatifnya secara baik sehingga memasuki era persaingan di Pemilu nanti, mereka sudah mempunyai pemahaman. Partai sudah menjalankan amanah UU Pemilu melakukan pendidikan politik, memberikan pembekalan pada caleg. Oleh karena sekarang tergantung pada masing-masing caleg, mereka harus piyawai karena perkembangan kedepan sangat dinamis, bisa saja partai-partai kecil yang dianggap tidak siap menjadi penghalang paratai-paratai besar” ungkapnya.

Lebih lanjut Domi Bulla menghimbau agar terus dilakukan konsolidasi dari tingkat atas hingga ke tingkat bawah (desa-desa), kalau memakai jaringan laba-laba tidak sia-sia pelatihan atau pembekalan caleg kali ini.

Domi Bulla juga menghimbau agar para caleg didalam berpolitik tidak mengabaikan persaudaraan, hindari saling fitnah, karena itu merupakan pembunuhan karakter bagi caleg lainnya.

“Hindari saling fitnah karena itu merupakan pembunuhan karakter yang berimplikasi pada terjadinya konflik-konflik sosial. Semua caleg harus mempu menyampaikan visi misi partainya, visi misi dia kalau terpilih nanti, jadi tidak lagi menjelekan orang lain, bagaimana mempromosikan programnya masing-masing” tutup Domi Bulla mengakhiri perbincangannya dengan media. (OC$),-