LAKA LENA ANGKAT BICARA SOAL VAKSIN NUSANTARA

Kupang-SJ……… Wakil ketua komisi 9 DPR RI Melki Laka Lena angkat bicara soal polemic Vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto lewat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani Kementerian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.

Wakil Ketua Komisi 9 DPR RI, Melki Laka Lena (kanan) bersama kader Partai Golkar Wakil Bupati SBD, Chris Taka di Tambolaka beberapa waktu lalu

Dalam MoU tersebut disepakati bahwa pengembangan vaksin itu hanya untuk kepentingan penelitian dan pelayanan, dan bukan untuk dikomersilkan. Sebagai wakil ketua komisi 9 DPR RI, Laka Lena yang saat ini sedang melakukan kunjungan di NTT dalam proses penanganan bencana ikut memberikan tanggapannya tentang vaksin nusantara, Selasa (20/4/21).

Laka Lena menyampaikan apresiasi kepada Menko PMK Muhadjir yang sudah mengambil langkah tepat untuk mencari solusi terbaik dalam penyelesaian untuk tetap mendorong dan melanjutkan penelitian vaksin nusantara dengan pemakaian mekanisme yang bena sesuai aturan yang berlaku berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

Laka Lena juga memberi apresiasi atas dukungan Kementerian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, sehingga penelitian ini bisa dilanjutkan.

“Ini adalah sebuah langkah maju,  langkah yang baik untuk kita bisa melanjutkan proses penelitian Sel Dendritik yang dikenal sebagai Vaksin Nusantara akan tetap dilanjutkan dan bisa menjadi salah satu kemungkinan penyelesaian pandemic COVID di tanah air atu bahkan dunia apabila memang benar-benar terbukti seperti yag disampaikan oleh para peneliti” ungkapnya pada media.

Baca Juga :   RI TARGETKAN PENURUNAN ANGKA PREVALENSI STUNTING DI BAWAH 14% DI TAHUN 2024

Lebih lanjut Ketua DPD I Partai Golkar ini juga memberi apresiasi pada Kasad Jend. Andika Perkasa dan para pimpinan di RSAD Gatot Subroto beserta para peneliti dari RS Karyadi Semarang, dari RSAD, dari Balitbangkes dan Afiata karena mereka telah bergerak maju   dalam penelitian ini sehingga bisa menjadi opsi bagi Indonesia untuk mendapatkan vaksin/pengobatan yang baik bagi penanganan COVID-19.

Untuk para relawan 27 orang di Semarang dan relawan yang ada di RSAD Gatoto Subroto yang jumnlahnya terus membludak,  Laka Lena juga berterima kasih dan memberi penghargaan luar biasa karena sudah bersedia dan berperan dalam penelitian ini.

“Mereka menjadi pahlawan,  orang yang yang berdiri di garda depan untuk menjadi contoh bagaimana membuktikan bahwa tesis dari para peneliti ini bisa dilakukan,  mereka bersedia memberikan badan mereka yang dengan penuh keyakinan setelah berdiskusi dengan berbagai pihak terutama para peneliti,  mereka dengan sadar menjadi relawan dalam penelitian Sel Dendritik” jelasnya.

Laka Lena juga mendorong agar para peneliti di negeri melihat majunya vaksin Nusantara untuk diteliti dan jangan takut untuk terus melakukan inovasi dalam rangka mencoba menjawab berbagai kebutuhan termasuk COVID-19 saat ini.

Kata Laka Lena yang adalah anggota DPR RI asal NTT ini, Komisi 9 DPR RI secara umum memberikan dukungan penuh agar semua peneliti-peneliti bangsa ini harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri untuk menghasilkan produk-produk terbaik sesuai dengan amanat Presiden Jokowi Inpres nomor 6 tahun 2016,  agar kita terus menerus  melakukan percepatan produksi dan penggunaan obat anak dalam negeri.

Dirinya juga melihat bahwa perdebatan beberapa hari ini terkait terkait  vaksin Nusantara ini adalah bagian dari kecintaan kita semua masyarakat umum maupun para peneliti untuk kita bersama-sama menemukan, mencari dan kemudian mendapatkan obat dan alkes terbaik dalam hal ini dalam persoalan vaksin nusantara.

Baca Juga :   Lawan COVID-19, Kanit Dikyasa Polres Sumba Barat Gencar Melaksanakan Penling

Ini cuma menjadi pembuka ataupun semacam pendobrak agar kita semua mulai bisa memahami bahwa ternyata produk program ini juga berpotensi untuk kita pakai dalam negeri,  sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan bahkan bisa juga menjadi solusi bagi negara-negara lain di dunia” tambahnya.

“Jadi bagi masyarakat umum kita syukuri juga bahwa perdebantan ini menjadi luas tapi sekaligus juga  bisa membuka mata kita bahwa produk-produk dalam negeri kita bisa kita berikan tempat yang sebesar-besarnya dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri” pungkasnya. *** (Octa/002-21),-