John Tende Pimpin Gerakan Pengawasan Terpadu, Bersatu Melawan Covid-19

Wakil Ketua Pelaksana John Tende saat memberi arahan tim gerakan pengawasan terpadu sebelum terjun ke lapangan

Tambolaka-SJ…… Wakil Ketua Pelaksana Yohanes Tende, SH memimpin langsung pelaksanaan gerakan pengawasan terpadu Bersatu Melawan Covid 19, pada Senin (11/5/20) di Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Tampak pada Senin pagi pukul 07.00 wita  Wakil Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 SBD, Yohanes Tende, SH memimpin pertemuan bersama sebelum terjun ke lapangan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Koramil 01/1629 SBD, Satlantas Polres SBD, Yon A Brimob SBD, Tim Komunikasi Resiko Covid-19, BPBD SBD, Pol PP dan tim kesehatan.

John Tende sapaan akrab ketua pelaksana gugus tugas percepatan penanganan covid-19 mengatakan gerakan ini  sebagai bentuk pengawasan kepatuhan masyarakat terhadap anjuran Pemda SBD terkait ketertiban penggunaan masker, kepatuhan dalam penyediaan sarana air cuci tangan baik pada sarana umum dan fasilitas umum yakni pertokoan, kios, warung makan, tempat gunting rambut, pasar dan perbankan, pegadaian dan sarana sarana lainnya maupun penerapan prilaku hidup bersih dan sehat

“Gerakan ini dalam bentuk edukasi dan pemberian masker kepada  warga masyarakat yang saat beraktivitas atau  melintas di jalan raya didapati  oleh tim tidak menggunakan masker” ungkapnya.

John Tende yang juga adalah Kepala BPBD SBD yang juga dipercayakan sebagai ketua pelaksana gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 SBD ini menjelaskan gerakan penanganan tindakan oleh tim semuanya dalam batasan terukur dan ternilai.

“Ada 9 tim dari unsur terpadu ASN, TNI, Polres SBD, Yon A Brimob SBD dan Medis serta tenaga kesehatan yang terlibat dalam gerakan ini dan tersebar titik sentral untuk melakukan edukasi dan pembagian masker” pungkasnya.

Baca Juga :   RAPAT PEMANTAPAN BURSA INOVASI DESA

Dipantau oleh suarajarmas.com gerakan ini cukup berhasil mengingat masih banyaknya masyarakat yang enggan menggunakan masker dengan berbagai alasan diantaranya tidak mempunyai masker dan belum memahami pentingnya upaya pencegahan wabah covid-19.

Sayangnya masih ada saja beberapa kelompok masyarakat yang belum mempunyai kesadaran mematuhi arahan Pemerintah dan protokol kesehatan, bahkan terkesan melakukan perlawanan, sehingga mau tidak mau bagi masyarakat tersebut diberi sanksi push up oleh keamanan. Arus lalu lintas pada siang hari tetap rame seperti biasanya, bahkan masih banyak pengendara roda 2 yang tidak menggunakan helm dan supir-supir truk dan bis yang enggan menggunakan masker.

“Mungkin karena kebiasaan makan sirih pinang dan merokok yang menyebabkan masyarakat enggan menggunakan masker” ujar salah satu tim kesehatan yang bertugas.

Diharapkan dengan adanya gerakan ini akan timbul kesadaran masyarakat untuk mengikuti himbauan Pemerintah mengingat hingga saat ini SBD khususnya dan Sumba pada umumnya belum mempunyai pasien positif covid-19.***** (OC$),-