HI DAN CIS TIMOR DAMPINGI KELOMPOK RENTAN DI SBD

Tambolaka-SJ……… Kelompok rentan adalah orang-orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar kehidupan yang layak. Kelompok rentan tersebut antara lain adalah orang lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, dan penyandang disabilitas.

Robi Lay (HI) saat memimpin pertemuan proyek Grant di Tambolaka SBD

Berdasarkan laporan tahunan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) tahun 2016,  rendahnya kepedulian terhadap kelompok rentan merupakan pekerjaan rumah yang harus ditingkatkan oleh seluruh daerah, agar pembangunan yang inklusif terwujud yaitu pembangunan yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang luas.

Menurut Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam rangkaian acara Hari HAM ke-72, Kamis, 10 Desember 2020 yang lalu,  tahun 2021 Pemerintah mulai fokus dalam menyelesaikan isu-isu HAM kelompok rentan, melalui program RANHAM (Rencana Aksi Nasional HAM) periode kelima.

(ki ke ka) Direktur Yayasan De Dama Abdul Haris dan Robi Lay (HI)

Sejalan dengan itu Humanity & Inclusion (HI) dan Circle Of Imagine Society (CIS) Timor mewujud nyatakan dalam program ekonomi inklusif berkelanjutan (PEIB) di kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Nusa Tenggara Timur program yang sedang dijalankan dalam 3 tahun belakangan ini.

HI, CIS Timor dan beberapa  LSM lokal diantaranya Pakta Sumba, Yayasan De Dama, Kelompok Weyk RRP 3&4 GKS Mata dan Yayasan Willy Wagener Sumba (WWS) melakukan pertemuan di sekretariat Forum Inklusi SBD, Desa Weelonda Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Nusa Tenggara Timur Jumat (23/4/21)  untuk memastikan bentuk dukungannya bagi kelompok rentan 3 desa yaitu Desa Mali Iha, Pero Konda dan Laga Lete di SBD.

Capacity Building and Disability Thematic Officer HI, Roby Lay kepada  media mengatakan program Grant ini merupakan dukungan dana bagi kelompok rentan di desa yang mana telah di dampingi dalam proses pembuatan rencana bisnis dan rencana aksi guna mengimplementasikan rencana bisnisnya. Selain itu program ini juga untuk mendukung kelompok rentan yang mau masuk dalam dunia kerja.

Baca Juga :   TIDAK AKAN ADA LAGI HARI LIBUR

“Grant ini akan dikelola oleh LSM lokal untuk mendukung kelompok rentan. Grant ini dapat digunakan oleh anggota kelompok atau klien dalam hal pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas dan dukungan peralatan untuk melancarkan usahanya” ungkapnya.

Roby menjelaskan program Grant ini adalah bagian dari project Building Inclusive Sutainability Ecoconomic Growth (BISEG) atau PEIB yang didanai oleh Uni Eropa bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten SBD dan Pemerintah Desa Mali Iha, Pero Konda (Kecamatan Kodi) dan Laga Lete (Kecamatan Wewewa Barat) yang dilakukan oleh HI bekerja sama dengan CIS Timor. Jumlah dukungan dana sebesar Rp.28.900.000,- per desa sehingga total keseluruhan untuk 3 desa di SBD Rp.86.700.000,-

“Grant ini akan dikelola oleh LSM dalam waktu 3 bulan dengan proses pendampingan oleh PSS Fasilitator, targetnya adalah kelompok rentan yang sudah terseleksi dan diverifikasi oleh komite desa” jelasnya.

Roby menambahkan yang termasuk kelompok rentan dalam pendampingan ini adalah perempuan,  penyandang disabilitas dan orang muda putus sekolah.

Hal senada juga disampaikan oleh koordinator CIS Timor di SBD, Mariana D. Ngara, program  Grant PEIB ini sebagai wujud dukungan bagi kelompok rentan yang selama ini sering terlupakan.

“Mereka hanya tidak memperoleh kesempatan, padahal kelompok rentan yang ada di desa juga mempunyai kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan ekonomi keluarganya. Mereka juga tidak mau bergantung pada orang lain” kilahnya.

(ki ke ka) Robi Lay (HI), Darmit (PSS Laga Lete), Mariana D. Ngara (CIS Timor)

Mariana berharap agar semua pihak yang ada di 3 desa khususnya mendukung program Grant ini agar bisa berhasil. Dirinya juga berharap agar Pemerintah Desa dan Dinas-dinas  terkait ikut memberikan sumbangsih dalam pendampingan kelompok rentan ini agar berhasil.

Baca Juga :   7 Oknum ASN Malaka Terancam Turun Pangkat

“Kami berharap adanya dukungan dari pemerintah desa melalui dana desa untuk pelatihan-pelatihan  peningkatan kapasitas bagi kelompok dampingan kita” harapnya.

Sementara itu Plt. Camat Kodi Heribertus D. Hakalolu, S.Sos yang dihubungi media via HP merasa bersyukur adanya kepedulian LSM pada kelompok rentan yang ada di desa-desa.

“Ini luar biasa, sesuatu yang sangat berarti bagi kelompok rentan dan tentunya juga  meringankan beban psikologis yang mungkin ada dari kaum disabilitas, takutnya mereka dianggap beban bagi keluarga” ungkapnya.

Dirinya mengatakan ketika kelompok rentan produktif, kepercayaan dirinya akan bangkit dan akan baik. Apalagi secara khusus ada beberapa kaum difabel yang ikut mendapat perhatian dari pendampingan proyek Grant ini.

Plt. Camat Kodi, Heribertus D. Hakalolu, S.Sos

“Kami pemerintah sangat berterima kasih kepada  LSM yang sudah  menjangkau yang tidak terjangkau, menjamah dan memberikan perhatian kepada mereka yang terpinggirkan. Suatu pekerjaan mulia yang  patut semua pihak mendukung. Ini juga merupakan kado istemewa bagi kecamatan Kodi di hari ulang tahunnya ke-60 pada 1 Agustus mendatang, karena desa Mali  Iha dan Pero Konda menjadi pilot project dalam program ini ” pungkasnya. *** (Octa/002-21).-