Tambolaka-SJ……… Guna mendukung program Presiden RI Ir. Joko Widodo yang menetapkan New Normal dimasa wabah covid-19 saat ini, Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Mata akan melakukan ibadah 2 kali dalam satu hari Minggu sebagai upaya untuk mendukung protokol kesehatan social distancing dan physical distancing. Langkah ini diambil setelah Pemerintah Pusat menetapkan Indonesia kembali menjalani kehidupannya dengan menetapkan New Normal ditengah wabah covid-19 yang masih melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Demikian diungkapkan Pdt. Irene Takandjandji, S.Th di Lopo Rumah Jabatan Bupati saat mengikuti rapat evaluasi dan penetapan status lanjutan penangan covid-19 kabupaten SBD Jumat (29/05/20) bersama Bupati SBD, Dandim 1629/SBD, Kapolres SBD, Pimpinan DPRD SBD, Kajari Waikabubak dan seluruh tim covid-19 SBD.
Kata Pdt. Irene, terkait dengan new normal (normal baru) ada beberap hal yang perlu kami sampaikan, Pemda SBD harus mengeluarkan surat edaran untuk mengaktifkan kembali kegiatan Ibadah tetapi dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Pdt. Irene menjelaskan ketika rumah ibadah diaktifkan kembali maka kami GKS Mata akan mengadakan pelayanan dibagi dalam beberapa kegiatan.
“Biasanya hari minggu hanya 1 kali pelayanan, maka jika diberlakukan new normal, kami akan membagi perjam kegiatannya sampai 2 kali dalam 1 hari minggu. Kami sudah mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan protokol kesehatan dimulai dengan cuci tangan, jaga jarak, pake masker dan tempat duduk disemprot disenfektan sebelum dan sesudah ibadah” ungkap Ketua BMPJ GKS Mata ini.
Lebih lanjut Pdt. Irene menjelaskan untuk tempat kolokte tidak akan diedarkan, tapi kami siapkan kotak persembahan dan letakkan di tempat yang sudah disediakan sehingga jemaat yang langsung memasukkan dermanya.
Dalam upaya mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid-19, Pdt . Irene mengharapkan adanya kesiapan semua stake holder dalam menjalankan new normal. Tim Satgas kecamatan dan desa perlu kerja keras lagi. Perhatikan masyarakat yang masuk dari daerah zona merah. Di titik-titik tertentu yang terindikasi atau ada masyarakat yang terpapar itu yang dilokalisir.
“Kita berdoa agar badai ini cepat berlalu, tapi kita harus tetap waspada. Perlu pengawasan ketat di pasar-pasar. Masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker, di pasar harus diatur pedagang agar selalu jaga jarak. Harus ada tindakan tegas bagi masyarakat yang tidak pake masker di pasar, disuruh pulang ambil masker dan pake baru ke pasar” tuturnya lagi.
Dalam kesempatan itu Pdt. Irene juga mengapresiasi upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh tim gugus tugas percepatan penanganan corona virus disease 2019 (covid-19) atas kerja kerasnya sehingga sampai dengan saat ini SBD masih dalam zona hijau. ***** (OC$),-