DANDIM 1629/SBD DAMPINGI BUPATI TANAM JAGUNG

Kodi-SJ…………. Dandim 1629 Sumba Barat Daya (SBD), Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., mendampingi Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete tanam jagung Hibrida Varietas 0`1 dalam Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT.

Program yang dilaksanakan di Desa Ana Engge Kecamatan Kodi Kabupaten SBD, Sabtu (24/9/2022), merupakan Kerja sama Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Universitas Brawijaya dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melaksanakan kegiatan Program Matching Fund Pendidikan Tinggi di Universitas Brawijaya dengan tema Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pola kemitraan melalui Interated Farming Syatem (IFS) menuju ketahanan ekonomi provinsi NTT.

Kepada media ini, Dandim Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., mengatakan mendukung penuh program ini melibatkan Lembaga Pendidikan dalam hal ini Universitas Brawijaya dan UNDANA untuk memberikan pelngetahuan bagi masyarakat petani cara bercocok tanam yang baik, sehingga masyarakat bisa menghasilkan produk yang baik/bagus karena sudah mendapat bekal ilmu bercocok tanam secara professional.

“:Program ini menurut saya sangat bagus karena memberdayakan Perguruan Tinggi hadir ke desa memberikan pembelajaran buat masyarakat cara bercocok tanam yang baik. Sehingga nanti hasilnya akan lebih baik dan dapat  menunjang kesejahteraan masyarakat” ungkap Letkol Novi Kurniawan.

Lebih lanjut Dandim yang belum lama bertugas di SBD ini mengatakan dengan adanya program ini pengetahuan masyarakat untuk bercocok tanam secara profesioanl akan semakin bagus (pandai), dirinya berharap ke depan jangan hanya 1 desa saja yang didampingi sehingga petani yang ada di desa-desa memperoleh ilmu dan pengetahuan bercocok tanam yang sama.

“Saya berharap agar jangan Cuma 1 desa yang didampingi kalau bisa seluruh desa di SBD, menurut penyampaian dari Lembaga Universitas tadi ke depan akan di tambah desa dampingannya, mudah-mudahan tercapai sehingga  tiap-tiap desa bisa melaksanaan seperti ini, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat akan semakin pintar dalam bercocok tanam dan berkebun yang dampaknya akan meningkatkan produksinya yang akan menunjang pendapatan ekonomi mereka” jelasnya.

Baca Juga :   Beras Nona Malaka Segera di Launching

Dirinya juga berharap agar Dinas Perdagangan bisa terlibat aktif untuk membantu masyarakat memasarkan produksi jagung apabila sudah ada peningkatan ke depannya.

Dandim 1629/SBD, Letkol Czi. Novi Kurniawan, ST., saat ditemui awak media di desa Ana Engge

“Jangan sampai banyak hasil dari petani, tetapi tidak tahu mau jual kemana, oleh karena itu pemerintah (Dinas Perdagangan) harus memikirkan hasil dari petani ini mau dijual kemana” harapnya.

Sebelumnya Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete dalam arahannya juga berharap agar mahasiswa yang praktek di desa ditambah lagi, desa dampingan juga agar ditambah karena yang dijalankan oleh Universitas ini sangat bermanfaat dan mendukung program 7 Jembatan Emas Pemda SBD.

Untuk diketahui pada tahun 2022, Universitas Brawijaya bersama Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Kabupaten SBD melakukan kolaborasi kegiatan Matching Fund yang berada dibawah naungan Kemendikbud Ristek RI dengan Judul “Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT”.

Penguatan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan Melalui Integrated Farming System (IFS) untuk Menuju Ketahanan Ekonomi Berbasis Wirausaha Mandiri Provinsi NTT,  Program Matching Fund ini diketuai oleh Dr.Ir. Anang Lastriyanto, M.Si. berserta 8 dosen Universitas Brawijaya dan 6 dosen Universitas Nusa Cendana.

Adapun mahasiswa yang turut men-support kegiatan Matching Fund melalui MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) sejumlah 9 mahasiswa dari UB, dan 6 mahasiswa dari UNDANA. Program Matching Fund adalah program yang dibuat oleh Kemendikbud Ristek RI untuk membangun kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan. *** (Octa/002-22).-