90% Kertas Suara Untuk KPU SBD Sudah Siap

Tambolaka-SJ…….Waktu pelaksanaan Pemilu 2019 sudah semakin dekat, logistik pemilu termasuk Kertas suara untuk Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) diperkirakan sudah mencapai hampir 90% setelah dilakukan penyortiran oleh KPU SBD.

Komisioner KPU SBD Rony Malelak yang dihubungi media Kamis, 14 Maret melalui telepon genggamnya mengatakan kertas suara sudah tiba di KPU SBD yang masuk melalui Kupang-Waingapu-Tambolaka dengan pengawalan ketat oleh Polda NTT maupun Polres Sumba Barat. Awalnya surat suara masuk pada tanggal 7 Maret yang lalu untuk termin pertama yaitu kertas suara DPR RI, sebanyak 36.000 lembar yang kemudian disusul dengan kertas suara DPD dan DPR Kabupaten.

Rony Malelak, Komisioner KPU SBD

“Setelah kita sortir memang ada beberapa kertas suara yang kotor atau rusak, dan sempat kami sampaikan pada media Pos Kupang sebanyak 20% mengalami kerusakan, tetapi setelah kami konsultasikan dan mendapat petunjuk dari KPU Provinsi NTT, maka kertas suara yang kotor sekali saja yang akan diganti, jika gambar dan nama calon masih jelas, maka kertas suara tersebut bisa digunakan” ungkapnya.

Lebih lanjut Rony menjelaskan setelah mendapat petunjuk dari KPU Provinsi yang sudah berkonsultasi dengan KPU RI, maka kertas suara yang rusak atau kotor sudah semakin kecil. Sedangkan untuk penggantian kertas suara yang rusak tersebut, dirinya yakin SBD akan terlayani lebih dahulu, karena kertas suara untuk kabupaten SBD datang duluan, sehingga untuk melengkapinya tidaklah membutuhkan waktu yang terlalu lama.

”Setelah kita sortir kertas suara yang rusak sekitar 3.000 lembar saja sampai dengan tanggal 10 Maret yang lalu, jadi tidak terlalu banyak. Pastinya kami berharap agar kertas suara ini sudah siap 100% sebelum didistribusikan ke TPS-TPS pada H min 1 pelaksanaan Pemilu nanti” tuturnya lebih jauh.

Baca Juga :   KPU SBD GELAR RAKOR DAN EVALUASI VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN PERSYARATAN PARTAI POLITIK

Dalam kesempatan itu Rony juga menghimbau agar masyarakat pemilih hadir dan menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 mendatang. Sebagai penyelenggara pemilu legislatif dan pilpres, berkomitmen kuat mensukseskan pemilu kali ini dengan tetap memegang teguh pada peraturan perundangan yang berlaku.

“Saya himbau agar caleg juga ikut memberi pendidikan politik bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu nanti, dan para caleg juga mensosialisasikan adanya 5 kertas suara yang dicoblos nanti” ujarnya lebih jauh.

Octa Dapa Talu (kiri) Ketua DPC PBB SBD

Di tempat terpisah ketua DPC PBB SBD, Octa Dapa Talu mengatakan Pemilu 2019 saat ini berbeda dengan pemilu sebelumnya karena pemilih harus mencoblos 5 kertas suara yang berbeda. Kertas suara yang ada gambar atau foto hanya untuk Pilpres dan DPD, sedangkan untuk calon DPRD Kabupaten, Provinsi dan DPR RI tidak ada gambarnya.

“Ini merupakan tantangan dan pekerjaan tambahan bagi caleg untuk mensosialisasikan pencoblosan 5 kertas suara. Dalam kampanye kami PBB selalu memberi pemahaman pada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan memberikan simulasi untuk pemilihan calon legislaltif dari kabupaten sampai pusat karena tidak disertai foto caleg” ungkapnya.

Dirinya berharap tidak banyak suara blanko pada Pemilu mendatang, karena masih banyak pemilih yang SDMnya rendah khususnya di desa-desa.

“Menjadi tantangan tersendiri bagi caleg untuk memberi pemahaman pada pemilih-pemilih yang buta huruf, informasi yang kami dapat pemilih tidak bisa didampingi, kecuali untuk yang cacat (disabilitas), kami berharap ada kelonggaran bagi pemilih-pemilih sesuai peraturan yang berlaku” ujarnya menutupi perbincangannya dengan media. (Tim-SJ),-