WABUP SBD TUTUP PRPrG PRA SIDANG RAYA PGI DI GKS MATA

Tambolaka-SJ…………….  Wakil Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Marthen Christian Taka, S.IP secara resmi menutup kegiatan Pra Sidang Raya Perempuan Gereja (PRPrG) PGI setelah 4 hari dilaksanakan di GKS Jemaat Mata Tambolaka SBD, Selasa (5/11/19). Ibadah penutupan dipimpin oleh Pdt. Ida Radjah, S.Th yang disertai dengan Perjamuan Malam Kudus (PMK) yang diikuti oleh seluruh peserta dan jemaat GKS.

Dengan merujuk pada Kitab Yohanes 8:2-11 Pdt. Ida mengangkat topik Tuhan itu baik, sebagai orang Kristen kita mengatakan Tuhan itu baik, tetapi mengapa banyak perempuan yang mengalami kekerasan, kita mengatakan Tuhan baik tetapi banyak perempuan, anak dan orang kecil tidak mendapatkan hak dan perlindungan yang semestinya. Banyak kejadian dan situasi yang dialami oleh kaum perempuan dalam berbagai perannya. Banyak kekerasan yang dialami oleh perempuan, baik fisik, psikis, mental jiwa dan batin.

Wakil Bupati SBD, Marthen Christian Taka, S.IP (kiri) saat memukulgong tanda ditutup dengan resmi PRPrG disaksikan Kepala Biro Perempuan dan Anak PGI, Ny. Chris Taka dan Ketua Panitia Pdt. Benyamin Kondi, S.Th (ki ke ka)

Lebih lanjut Pdt. Ida mengatakan Firman Tuhan  berbicara tentang perempuan yang kedapatan berbuat zina, didalam bacaan ada 2 sikap yang saling bertentangan. Yang pertama adalah kita melihat bahwa sikap ahli-ahli taurat dan orang farisi begitu bangga membawa perempuan kepada Yesus yang kedapatan berbuat zinah dengan 1 harapan supaya dia dihukum menurut hukum taurat. Perbuatan ahli taurat dan orang farisi tidak sesuai dengan kebiasaan menghafal semua hukum taurat. Mereka ingin sekali, mereka rindu sekali perempuan yang kedapatan berbuat zina mendapat hukuman yang setimpal. Perempuan tidak punya hak untuk dikasihani dan diampuni, dibela, dilindungi oleh siapapun karena sudah berbuat dosa.

Baca Juga :   Pelantikan Pengurus DPC Partai Gerindra Kab. SBD

Yang kedua adalah sikap Yesus berbedah jauh dari orang farisi. Bagi Yesus barang siapa yang berbuat dosa hendaklah dia mempertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Yesus mengajarkan kita bahwa kita tidak mempunyai hak menetukan kesalahan atau dosa seseorang. Bukan mengabaikan dosa yang di lakukan tetapi bagi Yesus kesempatan yang baru adalah hak seseorang yang sudah berbuat dosa supaya mengalami kebaikan Tuhan dan keluar dari segala hukum dosa dan mengalami pembaharuan dalam hidup.

Wakil Bupati Chris Taka dalam sambutan penutupnya mengatakan patut kita bersyukur kepada Tuhan karena atas perkenannya seluruh kegiatan PRPrG Sidang Raya  PGI ke 17 dapat diselenggarakan dalam ruang dan waktu walaupun dengan dukungan sumber daya dan dana yang terbatas.

“Sebagai Pemerintah kami menyatakan kebanggaan luar biasa dan ucapqn terima kasih yang tak terhingga atas seluruh jerih payah yang dikorbankan dalam mendukung penyelenggaraan event ini selama 4 hari. Hanya Tuhan yang dapat membalas semua kebaikan Bapak/Ibu” ungkapnya.

Lebih lanjut Chris Taka mengatakan Pemda SBD  berharap peserta yang datang dari seluruh Indonesia dan telah menyaksikan sebagian sisi SBD semoga membantu menjadi pewarta terutama tentang  karya Tuhan yang begitu indah untuk SBD.

“Bapak/ibu bisa datang lagi ke SBD jika kangen dengan objek wisata yang kami miliki, meskipun banyak kekurangan fasilitas yang belum kami siapkan untuk menunjang kenyamanan berwisata. Makin sering dikunjungi,  kami akan makin memiliki berkat cukup untuk membenahi infastruktur kami” tuturnya lebih jauh.

Wabup SBD  ini juga menjelaskan meskipun pra sidang raya  telah selesai dilaksanakan, diantara kesuksesan pelaksanaannya tentu ada juga yang tidak memuaskan karena situasi dan kondisi yang ada pada Pemerintahan kabupaten SBD.

Baca Juga :   BUPATI SUMBA BARAT LEPAS JAMAAH CALON HAJI TAHUN 2022
Pdt. Ida Radja, S.Th saat memimpin khotbah ibadah penutupan PRPrG Sidang Raya PGI di GKS Mata

“Kami menjadi kurang detail memberi perhatian dan kurang berkontribusi. Oleh karena itu melalui kesempatan ini ijinkan saya atas nama jajaran pemerintah SBD memohon maaf atas semua kekurangan dan segala kekurangan tersebut akan menjadi bahan evaluasi, dan dengan lapang dada kami menerima semua kritikan yang ditujukan kepada kami” katanya.  

Chris Taka menjelaskan bahwa dirinya bersama Bupati dr. Kornelius Kodi Mete baru menjabat kurang lebih 2 bulan karena baru terlantik pada 8 September 2019 yang lalu, sehingga praktis belum bisa berbuat maksimal untuk mendukung pelaksanaan PRPrG Sidang Raya PGI di GKS Mata.

Chris Taka juga mengucapkan salam kasih dan rasa bangganya yang luar biasa untuk pendeta dan jemaat GKS Mata dan yang telah membuka seluruh ruang gereja untuk pelaksanaan PRPrG Sidang Raya PGI di tahun 2019 ini. Dan untuk seluruh klasis GKS yang tersebar di 11 kecamatan atas totalitas karya yang telah dibhaktikan untuk suksesnya kegiatan akbar ini.

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan, memberkati dalam tugas dan diberi spirit baru dan semakin semangat melayani Jemaat Tuhan” tutupnya mengakhiri sambutan yang dilanjutkan dengan memukul sebagai tanda resminya kegiatan PRPrG Pra Sidang PGI ke 17 di GKS Mata ditutup.****

Penulis: Emil Buga,-