PLT Bupati SBD Himbau Semua Etnis Bersatu Amankan Pilkada

Tambolaka-SJ…….  Pelaksana Tugas Bupati Sumba Barat Daya yang juga merupakan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ndara Tanggu Kaha meminta seluruh etnis untuk bersatu mengamankan jalannya Pilkada Sumba Barat Daya.

Hal tersebut disampaikannya pada saat membuka kegiatan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan dan Peningkatan Kerukunan Antar Etnis yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumba Barat Daya (3/5/2018). Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa narasumber diantaranya Kepala Badan Kesbangpol Sumba Barat Daya Dominggus Bulla, Ketua FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Sumba Barat Daya David Umbu Napo dan Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Sumba Barat Daya Alex Laulang, serta dihadiri para peserta dari anggota FPK.

Ndara Tanggu menyampaikan perbedaan memang telah diatur oleh Tuhan, baik perbedaan etnis, suku, budaya maupun agama. Dirinya mengatakan bahwa saat ini tidak ada satupun wilayah yang hanya didiami oleh satu etnis saja, melainkan semuanya telah bercampur baur. Ditengah perbedaan tersebut, masing-masing etnis seringkali membentuk paguyuban etnis masing-masing untuk merawat kebersamaannya. Dengan adanya  FPK maka dapat menjadikan jalan untuk menyatukan perbedaan etnis yang ada.

“Untuk itu kita bersyukur dengan adanya lembaga Forum Pembauran Kebangsaan yang menggabungkan berbagai macam etnis, agama dan budaya, ” ucap Ndara Tanggu Kaha

Dalam rangka momen Pilkada, Ndara juga meminta kepada seluruh masyarakat yang berbeda etnis untuk tidak untuk tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan yang dapat berdampak menjadi potensi konflik. Dirinya mengatakan bahwa perbedaan bisa membawa aura sejuk apabila dapat diakomodir dengan baik.

“Semua etnis ini harus bersatu untuk mengamankan Pilkada karena ini adalah pesta demokrasi. Dalam pesta demokrasi ini kita berbeda pilihan tetapi jangan sampai perbedaan ini dimasukkan ke dalam hati karena ini hanya peristiwa 5 tahun sekali,” jelasnya.

Baca Juga :   Bupati Niga Janji Pecat Kades

Lebih lanjut, Ndara Tanggu mengharapkan agar konflik yang terjadi pada Pilkada Sumba Barat Daya tahun 2013 tidak terulang kembali saat ini. Hal ini menyikapi atas ditetapkannya Sumba Barat Daya sebagai Zona Merah rawan Pilkada oleh aparat keamanan. Untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah diadu domba. Perbedaan etnis dan agama juga tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Plt Bupati Ndara Tanggu Kaha (kedua dari kiri) didampingi Narasumber dan Kaban Kesbangpol SBD, Dominggus Bula (kiri)

“Saya minta kita harus bersatu, jangan mudah saling menghina.  Selain itu hentikan taruhan karena ini juga menjadi penyebab konflik nantinya saat hasil. Pilkada,” tutur Ndara Tanggu.

Sementara itu, Ketua FPK David Umbu Napo menyampaikan bahwa selama ini kondisi kerukunan antar etnis dan toleransi antar agama di Sumba Barat Daya sudah sangat tinggi. David menyarankan kepada penduduk Sumba Barat Daya untuk terus membuka diri kepada etnis lain sembari meningkatkan toleransi. Hal ini dikarenakan Sumba Narat Daya masih merupakan bagian dari NKRI sehingga sangat wajar apabila ada etnis lain yang masih sesama warga Indonesia.

Meskipun kerukunan antar etnis telah terjaga dengan baik, David melihat pada momen Pilkada saat ini mulai muncul sikap untuk memperalat perbedaan etnis dan suku untuk kepentingan politik, khususnya terkait tiga suku lokal yang mendiami Sumba Barat Daya yaitu Kodi, Wejewa dan Loura. Untuk itu melalui kegiatan ini dirinya meminta kepada anggota FPK untuk dapat mencegah terjadinya potensi konflik antar suku.

“Saat ini secara tidak langsung terjadi pengkotak-kotakan antara suku Kodi, Wejewa dan Loura. Kita sebagai FPK punya tugas untuk meluruskan pemahaman kesukuan tersebut, agar masyarakat tidak mudah dipengaruhi oleh pikiran – pikiran yang dangkal,” jelasnya.

Baca Juga :   Heboh, Praktek Kawin Tangkap/Kawin Paksa di SBD Masih Ada

David juga menambahkan bahwa Pilkada merupakan pesta demokrasi yang mana sebuah pesta harus dinikmati dengan sukacita, bukan dengan suasana penuh kebencian. Untuk itu dirinya mengharapkan tidak adanya perpecahan selama pelaksanaan Pilkada. (Rio-SJ),-