PESPARAWI: SARANA IBADAH DALAM NYANYIAN YANG DIPERLOMBAKAN

Tambolaka-SJ ………………….. Lomba Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi) se-kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) diselenggarakan di gedung  GKS Jemaat Mata Weetabula pada Kamis, 6 Desember 2018 yang dibuka dengan resmi oleh  Wakil Bupati SBD, Drs. Ndara Tanggu Kaha.

Dalam sambutannya Ndara Tanggu mengatakan lewat Pesparawi ini  sejatinya gereja menjadi sarana yang efektif untuk beribadah dan tempat untuk pengembangan berbagai talenta bagi setiap umat,  baik anak-anak sekolah minggu sampai dengan opa oma yang masih lincah untuk memuji Tuhan. Selain itu gereja berfungsi sebagai tempat pengembangan potensi bagi pemuda dan remaja gereja dalam rangka pengembangan karakter dan kepemimpinan para pemuda sebagai calon pemimpin masa depan.

Wakil Bupati SBD, Drs. Ndara Tanggu Kaha saat membuka lompa PESPARAWI di GKS Mata Weetabula

“Tidak dapat dipungkiri bahwa gereja telah memainkan peran sentralnya dalam membimbing dan mengarahkan umatnya kepada jalan kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan” ungkapnya.

Ndara Tanggu juga menegaskan bahwa hari ini kita akan menyaksikan seluruh kelompok Paduan Suara (PS)  berlomba, beradu bakat, beradu kemampuan, beradu strategi dan beradu senyum menarik untuk dinilai oleh tim juri yang kompeten, oleh karena itu  dirinya  minta PS yang maju hendaknya sungguh-sungguh mempersiapkan diri dengan maksimal, dengan demikian kalau kalah,  tidak menuduh juri yang bermain dan tidak membuat fitnah yang bukan-bukan.

“Berlombalah sekuat tenaga dan yakini Tuhan hanya menunjuk satu pemenang I, II dan seterusnya yang akan mewakili SBD dalam lomba tingkat provinsi serta selanjutnya ke tingkat nasional” tuturnya.

Ndara Tanggu juga menekankan kenapa dirinya menyebut tim juri yang kompeten dan professional karena ketua tim juri dari Provinsi sedangkan wakil tim juri dari GKS Waikabubak Sumba Barat. Apapun hasilnya harus disambut dengan gembira, ingatlah ajaran kitab suci, tetaplah berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal.

Baca Juga :   BERBAGI KASIH DALAM PERAYANAN NATAL DAN TAHUN BARU 2019
Ketua LPPG, Pdt Benyamin Kondi, S.Th (kedua dari kanan) didamping Wakil Bupati terpilih Kab. SBD, Marthen Kristian Taka, SP

Ketua LPPG (Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi)  Pdt. Benyamin Kondi, S.Th  dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan Pesparawi ini untuk memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan,dan ungkapan kesetiaan terhadap Tuhan, sebagai satu cerminan dan kebersamaan dan kesatuan umat di SBD.

Hal lain yang menjadi penekanannya adalah Pesparawi ini juga dapat meningkatkan kesadaran beragama dan kehidupan beriman kepada TYME. Sebagai sarana kesaksian dan wujud partisipasi umat Kristen dalam pembangunan daerah di SBD khususnya dibidang mental/pshycologis.

“Pesparawi ini merupakan sarana pertemuan atau perjumpaan umat Kristiani SBD untuk meningkatkan kebersamaan,  persatuan dan kesatuan sehingga dapat saling membangun. Pesparawi merupakan sarana ibadah dalam nyanyian yang diperlombakan” katanya.

Pantauan media ratusan penonton yang memenuhi gedung GKS Mata sangat antuias memberikan dukungannya bagi kelompok Paduan Suaranya yang berlomba. Sayangnya jumlah peserta yang diharapkan dari 15 klasis hanya diikuti oleh 9 klasis se-kabupaten SBD.

Pdt. Alek M Dapa dari GKS Kabali Dana salah satu diantara ratusan penonton yang hadir, kepada media mengatakan Pesparawi yang perdana ini merupakan moment mempersatukan orang Kristen di SBD. Kesatuan ini diisi dengan hal-hal yang positif untuk menampilkan hal yang positif pada dunia, bukan orang Kristen yang mengacau balaukan Bangsa dan Negara melainkan orang Kristen yang mempersatukannya  lewat paduan suara.

Tim Juri yang sedang memberikan penilain pada peserta yang sedang berlomba

“Pesparawi ini merupakan pengkaderan bagi musisi-musisi gerejawi, peserta bisa menjadi pelatih ketika mereka kembali ke jemaat masing-masing untuk anak-anak mereka. Dengan memakai tim juri dari provinsi, bukan sekedar sebagai tim juri tetapi juga menjadi motivator bagi peserta untuk memperbaiki yang salah. Yang akan diambil dari festival ini adalah yang benar untuk dibawa ke jemaat. Dan setelah sampai di jemaat harus disampaikan ke anak-anak maupun pemuda gereja” ujarnya.

Baca Juga :   TALITHA KUM INDONESIA INISIASI PEMBENTUKAN JARINGAN SUMBA

Pdt Aleks menambahkan khusus  di  SBD,  kegiatan-kegiatan di bidang musik semacam ini masih kurang diminati, karena kita lebih fokus dibidang bisnis, politik dan pertanian,  sehingga diharapkan lewat Pesparawi ini bisa menjadi ajang pembuka untuk menggerakan bidang kesenian melalui music gerejawi,  karena ini sangat penting secara theologis dan secara iman seperti yang dikatakan Firman Tuhan “Biarkanlah yang bernafas memuji namaKu (nama Tuhan).”

Pdt. Aleks M. Dapa ketua BPMJ GKS Kabali Dana Wewewa Barat

Terkait kehadiran peserta dari 15 klasis hanya diikuti oleh 9 klasis, Pdt Aleks menduga  mungkin karena waktunya yang terlalu mepet, sehingga dalam mempersiapkan dirinya setiap klasis mengalami kendala-kendala teknis, hal yang lain adalah kita sekarang berada pada waktu dimana masyarakat sibuk bercocok tanam.

“Mayoritas masyarakat SBD adalah petani, dan sekarang mulai memasuki musim hujan atau musim tanam sehingga waktu untuk latihan dirasa kurang. Terlepas dari itu semua kita mengaspirasi peserta-peserta yang terlibat saudah bagus-bagus semuanya, dan kami ucapkan selamat berlomba” tutupnya mengakhiri perbincangan dengan media SJ.- (OC$),- .