MENGINTIP TIM KESEHATAN KEGIATAN PRPrG GKS MATA

drg. Margaretha H. Selan, MM (kanna) bersama dr. Kreisty S, Z. Saerang

Tambolaka-SJ………………. Sukses dan lancarnya kegiatan PRPrG di GKS Mata Tambolaka Sumba Barat Daya (SBD) apabila adanya kesiapan panitia penyelenggara yang baik, kesiapan dan sarana prasarana yang memadai dan yang lebih terpenting lagi sehatnya penyelenggara maupun peserta yang mengikuti kegiatan dari tanggal 2-5 Nobvember. Untuk mewujudkan itu Panitia Penyelenggara dengan dukungan dari Pemda SBD lebih khusus Dinas Kesehatan SBD siaga selama 1 hari penuh untuk memberikan pelayanan kesehatan.

Dipantau oleh media ini, tim kesehatan yang terdiri atas dokter, perawat, bidan dan tim kesehatan lainnya sangat sigap dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta, pemantau maupun panitia penyelenggara untuk menyukseskan jalnnya kegiatan PRPrG Sidang Raya PGI yang ke XVII ini.

dr. Kreisty saat memeriksa pasien peserta PRPrG

“Sarana kita stand by baik itu obat-obatan, mobil dan tenaga kesehatan juga pull team. Kita siapkan dokter ahli 2 orang yaitu dr. Kreisty dan  dr. Erwin untuk penyakit dalam sedangkan dokter yang lain dalam posisi on call” ungkap koordinator tim kesehatan drg. Margaretha H. Selan, MM yang ditemui media SJ disela-sela kegiatan.

Lebih lanjut drg. Selan mengatakan tenaga kesehatan yang dilibatkan baik perawat maupun bidan diambil dari Puskesmas Rada Mata, Pusksesmas Watu Kawula, RS Karitas Weetebula  dan RSU Reda Bolo. Jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut maka pasien tersebut akan dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk memperoleh pelayanan yang cepat. Tetapi hingga sejauh ini belum ada pasien yang membutuhkan pertolongan rumah sakit. Keluhan-keluhan yang masuk masih berkisar pada factor kecapaian dan perubahan pola makan sehingga mayoritas peserta mengaami masalah diare dan tensi karena factor lauk pauknya lebih banyak daging daripada sayur-sayuran yang disiapkan oleh panitia.

Baca Juga :   POSITIF COVID-19 SUMBA TIMUR BERTAMBAH LAGI
dr. Erwin saat memeriksa pasien PRPrG

“Kami sudah berkoordinasi dengan bagian konsumsi untuk merubah menu makanan tersebut. Untuk hari ini Senin. 4/11/19 kunjungan agak menurun, karena sudah ada perbaikan menu makanan oleh panitia dan pola makan sudah teratur serta tata cara penyajian untuk proyeksi kebersihan” tuturnya lebih jauh.

Dokter Selan juga menghimbau agar peserta ikut menjaga kesehatannya dengan menjaga pola makannya, karena peserta langsung mengkonsumsi makanan yang tersedia sehingga mengakibatkan tubuh menjadi kaget.

Tim Kesehatan yang selalu sigap memberikan pelayanan bagi peserta maupun panitia penyelenggara

Masukan untuk panitia agar memperhatikan waktu atau jam makan. Seharusnya setiap hari ada evaluasi untuk dibicarakan sehingga tidak terulang di hari-hari berikutnya. Tetapi dirinya sudah mengkomunikasikan dengan panitia seksi konsumsi  sehingga sudah mendapat perhatian. Untuk panitia seksi acara agar memperhatikan jam makan yang tepat waktu.

“Karena ternyata yang datang di Posko Kesehatan bukan karena ketidak bersihan, penyajian sudah OK, menu sudah OK  tetapi ternyata jam makan dan snacknya molor. Angin sudah masuk lebih dahulu akhirnya orang diare dan maag. Oleh karena itu agar seksi acara menetapkan saatnya jama makan ya berhenti untuk makan” ujarnya menghimbau.

Secara khusus dokter Selan juga berharap agar dalam persidangan ini hak-hak perempuan benar-benar diperhatikan. Tidak ada lagi perempuan yang marjinalis (yang kedua), kita bersama-sama. Populasi perempuan dalam persidangan ini walaupun lebih banyak tetapi tidak melupakan kodrat sebagai wanita yang diambil tulang rusuknya sebagai pendamping pria.

“Hak-hak perempuan bisa terwakili dan disuarakan dan hal-hal lainnya agar perempuan bisa melakukannya juga. Jadi tidak ada lagi istilah perempuan ternyata tidak bisa melakukannya, kita juga mampu sesuai dengan kapasitas dan kompetensi masing-masing” ujarnya menutupi perbincangan dengan media Jarmas.****

Baca Juga :   BINDA NTT KEMBALI GELAR VAKSINASI DI LOURA SBD

Penulis: Octa Dapa Talu,-