MENGHUBUNGKAN KASIH ANTAR DENOMINASI GEREJA

Waingapu,SJ.. Perayaan Natal yang merupakan hari kelahiran Yesus Kristus membawa banyak kesan-kesan positif bagi seluruu umat Kristiani. Seperti halnya dengan pelaksanaan Natal Oikumene di Waingapu Sumba Timur beberapa waktu lalu sangat menarik perhatian jemaat, umat dan masyarakat pada umumnya. Ratusan orang hadir dalam perayaan Natal Bersama Oikumene yang berlangsung di Gedung MPL Umbu Hapu Mbay, Jumat malam 29 Desember 2017 yang lalu. Diawali pukul 18.00 Wita, acara ini dimeriahkan oleh pementasan teatrikal serta paduan suara dari berbagai Gereja  Kristen Protestan (GKS) maupun Gereja Katolik di Kota Waingapu. Selain tamu undangan, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali dan Sekretaris Umum GMKI Pusat, Alan Christian Singkali.

Suasana Natal Oikumene di Waingapu
Suasana Natal Oikumene di Waingapu

Menurut Yus Dianus selaku ketua Panitia kegiatan Natal Bersama Oikumene, tujuan acara ini untuk mendekatkan hubungan gerejawi di kota Waingapu, tidak hanya dalam hal-hal yang bersifat liturgis.

“Tujuan acara Natal ini, bagaimana kita mencoba membangun hubungan-hubungan gerejawi yang mulai renggang akibat doktrin atau hal yang bersifat liturgis, padahal, hal yang paling substansial adalah hubungan kasih, dan harapan kami  dengan Natal Oikumene ini   dapat mempererat hubungan-hubungan antar denominasi gereja”.

Wakil Bupati Sumba Timur Saat menyalakan lilin
Wakil Bupati Sumba Timur Saat menyalakan lilin

Sedangkan menurut Pendeta GKS Manubara Aprianus Djangga Uma, S.Th bahwa Natal tahun ini adalah Natal penuh keprihatinan dan penuh refleksi terkait masalah sosial yang terjadi dan sangat kagum dengan kegiatan Natal oikumene tahun ini.

“Bagi semua yang hadir di acara ini, Natal adalah bentuk keprihatinan akan persoalan sosial terkait intoleran, KDRT, korupsi dan permasalahan sosial yang terjadi akhir-akhir ini dan kita sebagai duta kasih Allah bertugas melakukan itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain itu saya kagum dengan Natal Oikumene kali ini, khususnya refleksi-refleksi sosial yang dilakukan oleh pemain teatrikal, serta semua Vokal Group dan Paduan Suara yang ikut menopang acara ini, sehingga kita sadar benar natal di bumi”.

Baca Juga :   TERJADI LAGI, LION AIR TELANTARKAN PENUMPANGNYA

Senada dengan Pendeta Aprianus, Sekretaris Umum GMKI Alan Christian Singkali, menyoroti pentingnya persatuan dalam gereja-gereja, agar lebih memperhatikan umat.

“Sekarang masalahnya, kita terkadang sudah tidak melihat lagi saudara-saudara disekitar kita, jadi harapannya semua denominasi gereja, semua-sinode gereja bisa bersatu untuk saling melihat teman-teman kita di luar tembok gereja, sehingga ada persatuan yang selalu dikumandangkan dalam doa kita kepada Yesus Kristus”.

Sementara itu Rambu Lika Ndima salah satu pemain teatrikal yang berperan sebagai Hawa menuturkan bahwa penting sekali melibatkan agama-agama lain dalam perayaan-perayaan Natal.

”Menurut saya acara seperti ini, perlu menyentuh benar-benar kaum marginal, dan saya harap bahwa Natal Oikumene tidak hanya dari gereja-gereja kristen saja tetapi juga dari agama-agama lain, kalau perlu teman-teman dari Marapu juga dihadirkan di acara-acara seperti ini” Ujar gadis manis yang selalu lekat dengan kacamatanya.

Pantauan media pelaksanaan Natal Oikumene ini sangat meriah dan mendapat perhatian masyarakat serta warga gereja, dan harapannya adalah agar perayaan Natal Oikumene model ini dapat juga berlangsung di kabupaten lain seperti Sumba Tengah, Sumba Barat dan SBD. (Sepri),–