Kuliah Umum Wisudawan STKIP

Ketua STKIP, Wilhelmus Yape Kii, S.Pt., M.Phil saat memberikan sambutannya

Dalam rangka menyongsong Sidang Terbuka Senat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Weetebula dalam Rangka Wisuda Sarjana pada Senin, 28 Januari 2019, STKIP Weetebula mengadakan kegiatan Seminar Nasional dengan mengangkat temaMeningkatkan Kualitas dan Membangun Generasi Emas Menuju Indonesia Sejahtera. Seminar Nasional dilaksanakan di Gedung Serba Guna Weetebula dengan nara sumber Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M. Si.

Kegiatan seminar ini dihadiri oleh seluruh dosen, staf, dan mahasiswa STKIP Weetebula. Selain itu, dihadiri juga oleh dosen dan mahasiswa kampus STIMIKOM Stella Maris Sumba. Dalam sambutannya  ketua Yapnusda Rm. Marcel Pingge Lamunde,Pr mengatakan selamat datang kepada semua peserta seminar dan selamat datang pembicar Prof.Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si kepala layanan pendidikan Tinggi Wilaya VIII ( NTT,NTB dan Bali).

“Kami keluarga STKIP Weetebula dan Keluarga STMIKOM sangat bersyukur atas kehadiran bapak dalam memberikan Kulia Umum dan ikut dalam wisuda perdana STKIP Weetebula. Bapak  turut membidangi kelahiran STKIP dan bapak mengikuti pertumbuhan STKIP Weetebula sampai mendapatkan akreditasi prodi dan institusi. Bapak mendorong kami dan mengembangkan STKIP ini” ungkap Romo Marcel.

Lebih lanjut Romo Marcel mengingatkan perbincangannya dengan Prof. Nengah beberapa waktu lalu yang memberi pesan untuk untuk menghidupkan dan mengembangkan STKIP ini menjadi Universitas.

“Besar harapan kami bapak membantu kami dan mendorong, mendukung untuk menjadikan STKIP ini menjadi Universitas dan membuka beberapa Fakultas yang dibutuhkan di Sumba seperti Peternakan, Pertanian dan Pariwisata” tuturnya lebih lanjut.

Dalam pemaparan materinya  Prof.  Nengah mengatakan pentingnya anak muda sebagai generasi penurus menghadapi perkembangan yang begitu cepat. Anak muda di Sumba dengan di Jakarta tidak ada bedanya kita sama-sama diciptakan oleh Tuhan. Jangan malas berkerja, anak muda harus punya kemampuan, harus kreatif, dan inovatif. Jika kita punya kemampuan dan memiliki sikap kreatif, inovatif dan berintegritas dan tidak malas semuanya bisa terlaksana.

Baca Juga :   SMAK ST. FRANSISKUS ASISI POGO PARII SEGERA DIBANGUN

Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M. Si juga menjelaskan zaman revolusi 4.0 semua orang mempunyai peluang yang sama. Semua orang bisa kaya, semua orang bisa menjadi HEBAT dan bermartabat. Untuk sampai pada level ini maka Anda perlu berjejaring, mempunyai kerabat.

“Generasi emas adalah generasi yang mandiri. Ciri-cirinya kerja cerdas, kerja keras, kerja lugas, tuntas, berkualitas, berintegritas, tidak  malas dan ikhlas” katanya.

Profesor juga menjelaskan bahwa cirri-ciri  yang dimaksud perlu ditunjang dengan human skill, concepts skill, design, manajer skill, soft skill, personal skill, spiritual skill, maka anda akan mempunyai kualitas.

“Genarasi emas harus mempunyai semboyan CINTA: Cerdas, Integritas, Norma (Agama, sosial, adat), Transformatif (berani berubah) dan Arif” tutup  Prof. Nengah adalah kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah VIII yang meliputi Bali, NTT, dan NTB. (EB/YU),-