JIKA MASYARAKAT SERIUS, MDT JANJIKAN AKAN DIRIKAN BUMDES

Koordinator Weyk GKS Mata, Marten Rawang (kelima dari kiri) dan Kepala Desa Kalembu Weri MDT bersama aparat dan masyarakat yang mengikuti pelatihan

Wewewa-SJ ………. Markus Dairo Talu (MDT) janjikan akan dirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) jika masyarakat sebagai anggota kelompoknya serius menjalankan usaha pembuatan kloset yang ramah lingkungan usai pelatihan pembuatan kloset ramah lingkungan di Reda Bolo.

Demikian diungkapkan kepala desa Kalembu Weri Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) MDT kepada awak media usai pelaksanaan pelatihan pembuatan kloset oleh Weyk RRP GKS Mata di rumahnya.

MDT kepala desa Kalembu Weri Kecamatan Wewewa Barat

Sebagai bukti bahwa desa Kalembu Weri benar mendukung program inovasi desa oleh Pemerintah Provinsi, dirinya sudah mengadakan 9 buah mal kloset sebagai modal awal bagi masyarakat desa Kalembu Weri yang terdiri atas 3 dusun. Untuk memperoleh keahlian dan ketrampilan dalam pembuatan kloset ramah lingkungan ini pemerintah desa kalembu Weri bersama Weyk RRP GKS Mata mengadakan pelatihan pembuatan kloset selama 3 hari terhitung sejak Senin 24 Februari sampai dengan Rabu 26 Februari 2020.

“Pelatihan untuk menambah pengetahuan mereka dalam pembuatan kloset sehingga apabila desa mengganggarkan untuk bantuan bagi masyarakat yang belum memiliki WC atau jamban sehat tidak perlu lagi beli di toko, karena harga kloset di toko cukup mahal berkisar antara Rp. 150.000 ke atas” ungkapnya.

MDT menjelaskan  dengan memiliki keahlian dalam pembuatan kloset ini maka masyarakat bisa diberdayakan untuk menjadi keahlian yang bisa menjadi pendapatan tambahan bagi mereka untuk mendukung ekonomi keluarga.

“Kalau mereka serius ini bisa menjadi penghasilan tambahan bagi mereka, karena kerjanya santai saja dalam mencetak kloset ini. Desa akan mendukung mereka jika ada keseriusan masyarakat dalam memproduksi kloset, kita akan lengkapi peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan kloset dan mendirikan BUMDES agar bisa menjadi Pendapatan Asli Desa (PAD) juga” tuturnya lebih jauh.

Baca Juga :   PID DIHARAPKAN MEMBAWA PERUBAHAN DI DESA

MDT juga berharap agar peserta yang mengikuti pelatihan ini agar serius dan mempergunakan kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin apabila ada yang belum jelas pada instruktur Weyk GKS Mata.

“Kami juga berterima kasih pada Weyk GKS Mata yang sudah memberikan pelatihan pada kelompok kami yang ada di desa, kita bersyukur ada kelompok Weyk ini sehingga biaya yang dibutuhkan dalam pelatihan ini tidak besar sekali. Dan jika kedepan setelah BUMDES berdiri kami masih membutuhkan bantuannya kami akan selalu berhubungan dan berkoordinasi dengan Weyk GKS Mata” pungkasnya.

Koordinator Weyk RRP GKS Mata Marten Rawang kepada media mengatkan dirinya merasa optimis melihat keseriusan peserta pelatihan dan respon pemerintah desa yang baik. Produksi kloset ini jika serius menurut Marten adalah pekerjaan sampingan tetapi pasti penghasilannya.

Marten juga mengapresiasi rencana kepala desa MDT untuk mendirikan BUMDES, jika hal itu benar terjadi maka pihaknya akan selalu siap untuk memberikan bantuan teknis maupun manajemen pengelolaan kloset yang benar.

“Kami siap mendukung BUMDES Kalembu Weri, karena itulah roh dari progam inovasi desa yang sedang dijalankan di provinsi NTT ini. Weyk RRP GKS Mata juga adalah bagian dari program inovasi desa yaitu P2KTD yang resmi di Dinas PMD SBD” tutupnya. *****

Liputan: Octav Dapa Talu,-