Idul Adha Simbol Ketaatan dalam Menjaga Keharmonisan di SBD

Tambolaka-SJ………… Khotib Ustadz Haris  Sutrani berpesan agar momentum Idul Adha ini bisa jadi simbol ketaatan dan memupuk tali silahturohim antar umat beragama. Demikian pesannya didepan warga Weetabula Kecamatan Kota Tambolaka Sumba Barat Daya (SBD) dan sekitarnya dalam ibadah Shalat Idul Adha pada 10 Zulhijah 1439 H di Masjid Al-Falah Weetabula, Rabu (22/8/2018).

“Saya berpesan kepada saya sendiri dan seluruh jamaah yang hadir agar kita bisa mengambil contoh tentang ketaatan Nabi Ibrahim As yang rela putranya disembelih  demi kecintaanya dan ketaatan kepada Allah SWT.  Serta marilah di hari yang bahagia ini kita saling memupuk tali silahturohim antar umat beragama agar kita senantiasa memperoleh ridhoNya” lanjutnya.

Dalam khotbahnya, Ustadz Haris  mengajak umat Islam untuk saling menjaga toleransi antar pemeluk agama dan jaga harmonisasi yang sudah terjalin selama ini, serta ia mengajak untuk memberi kepercayaan penuh kepada pemimpin agar roda pemerintahan berjalan dengan baik. Dirinya juga mengapresiasi Pemda Sumba Barat Daya yang ikut turut menyumbang hewan kurban sebagai bentuk partisipasi untuk ikut menyemarakkan perayaan ibadah umat Muslim di Sumba Barat Daya ini.

Tujuan dari perayaan Hari Raya Idul Adha ini salah satunya adalah untuk mengenang dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya ketika diperintahkan oleh Allah SWT. Nilai pengorbanan beliau ini patut kita contoh dengan cara sikap rela berkorban tidak hanya untuk kepentingan agama tetapi juga dapat kita terapkan untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Sebagai umat muslim sudah sewajarnya kita menjaga tolerasi antar umat beragama terutama pada masa pemilu ini, jangan sampai kita mau diadu domba oleh segelintir orang demi kepentingan politik yang akan merugikan kita sebagai umat beragama. Mari kita percayakan siapapun yang menjadi pemimpin kita dukung secara penuh agar pemerintahan yang ada bisa berjalan dengan sebaik-baiknya” ucapnya.

Baca Juga :   Julie Sutrisno Laiskodat Kunjungi SBD

Shalat Idul Adha ini tak hanya diramaikan warga setempat, tetapi juga oleh sejumlah pendatang dari Bima, Jawa, Flores yang merantau di SBD.

“Sholat Idul Adha sekarang lebih rame daripada sholat Idul Fitri kemarin, soalnya para pendatang tidak ada yang mudik, dan suasana shalat juga sangat khusyuk, senang sekali rasanya,” ujar Fitriana Binti Salam, salah satu jamaah.

Zairudin (40) pendatang asal Bima mengungkapkan bahwa ia tak hanya mengikuti shalat Idul Adha, tetapi juga akan ikut melakukan pemotongan hewan kurban bersama para panitia setelah pelaksanaan sholat idul adha.

“Kami datang bukan dengan niat ingin beribadah sholat idul adha saja tetapi juga membantu panitia untuk melakukan pemotongan hewan kurban dan membagikanya” ungkapnya.

Pantauan media dan berdasarkan laporan panitia untuk hewan kurban yang diterima oleh panitia pelaksana penerimaan hewan kurban berjumlah 8 ekor sapi dan 56 kambing.  Selain itu, dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban ini juga terdapat nilai sosial yaitu saling berbagai kepada sesama manusia. Daging kurban yang telah disembelih dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar masjid baik muslim maupun non muslim. Sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan sukacita perayaan Idul Adha. (ZNL/OC$),-