Desa Watu Kawula Akan Bangun Pasar Organik

Tambolaka-SJ…………………. Program Inovasi Desa yang dijalankan Pemerintah Provinsi mulai menunjukan hasilnya. Desa diberi peluang sebesar-besarnya untuk berinovasi membangun desanya dengan konsep pemberdayaan masyarakat desa.

Hal tersebut dibuktikan oleh Kepala Desa Watu Kawula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Laurensius Todo yang memutuskan untuk membangun pasar desa untuk melayani masyarakat desa dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan sandang pangannya. Pemerintah Desa bersama BPD akhirnya menyepakati untuk membangun pasar desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)  dengan menggunakan dana desa tahun 2020 ini.

Pada Jumat (21-02-2020) pagi hari  tampak pemerintah desa bersama masyarakat melakukan kerja bakti gotong royong membersihkan lokasi pasar desa dengan ukuran 45 x 100m yang terletak di Omba Tana Rara Dusun 4 RT23/RW11 desa Watu Kawula. Kepala desa Watu Wakula Laurensius Todo didampingi Pendamping Desa Dapa John tampak bersama-sama masyarakat menyiapkan lokasi pasar desa yang akan dikelola BUMDES tersebut.

Kepada Suara Jarmas, Laurensius Todo pasar desa nanti akan dikelola bersama antara pemilik lahan dan BUMDES, sehingga dalam waktu dekat akan dikeluarkan Perdes Pengelolaan Bersama Pasar Desa Watu Kawula. Pasar desa ini akan ditata dengan baik sehingga adanya lapak-lapak sendiri untuk sembako, barang-barang mudah busuk (sayur dan buah) dan ternak kecil. Dan juga akan disiapkan parkiran baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua.

“Kita rencanakan apabila pencairan dana ADD tahap I sudah terealisasi akan segera kita bangun pasarnya. Sedangkan Perdes pengelolaan bersama pasar desa dalam 30 hari kerja sudah akan kami hasilkan bersama BPD” ungkapnya.

Lebih lanjut Laurensius menjelaskan bahwa dirinya sudah menyampaikan dalam kerapatan tahun lalu pada Dinas PMD SBD. Tetapi dalam waktu dekat usai membersihkan lahan pasar dirinya akan bersurat pada Pemerintah untuk menegaskan hasil yang disepakati antara Pemdes dan BPD.

Baca Juga :   Pastikan Penyebab Kematian Almh ANI, Tim Forensik Polda NTT dan Polres SBD Lakukan Ekshumasi

Lahan yang dipakai untuk pasar desa ini adalah lahan milik pribadi warga desa Watu Kawula Ngongo Bani. Kesepakatannya adalah mengelola pasar secara bersama-sama antara BUMDES dan Ngongo Bani. Dengan adanya pasar desa ini akan membuka kesempatan kerja yang besar bagi masyarakat desa Watu Kawula.

Lebih menariknya lagi pasar desa ini akan dikhususkan untuk pasar herbal dimana barang-barang yang dijual harus non kimia dan merupakan hasil dari petani di Sumba sendiri. Kepala Desa Watu Kawula berharap agar masyarakat mendukungnya dengan menjaga ketertiban dan keamanan serta menjaga kebersihan.

“Pasar ini harus bersih sehingga bisa menjadi pasar model, harus tampil berbeda dari pasar-pasar tradisionil lainnya di SBD. Untuk membangun pasar desa ini kita juga mengharapkan adanya swadaya masyarakat untuk kayu, bamboo dan lain sebagainya” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut Laurensius Todo juga menghimbau masyarakat sekitar pemilik lahan untuk tidak menjualnya lagi bagi pendatang, tetapi jika ada perjanjian sewa pakai desa akan mendukungnya.

“Kepada masyarakat pemilik lahan sekitar pasar agar tidak menjual lagi lahannya kepada orang lain, jika disewakan boleh. Pemerintah desa tidak akan melayani adanya pembuatan surat jual beli tanah, hal ini kami bermaksud agar pasar dan lahan tetap menjadi milik masyarakat desa Watu Kawula” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Pendamping Desa (PD) Watu Kawula Dapa John bahwa pasar desa yang dikelola oleh BUMDES ini merupakan amanat dari Permendes No. 16 tahun 2018 tentang skala prioritas penggunaan dana desa.

Dirinya merasa bersyukur dari hasil pendampingan bisa mendorong Pemdes untuk membentuk BUMDES. Desa Watu Kawula sudah mengimplementasikan instruksi dari Permendes No 16 tahun 2018 tersebut dengan membuka pasar desa.

Baca Juga :   Peduli Covid-19, Ketua TP PKK Sumba Barat Bagi-Bagi Masker

“Hal ini akan membuka kesempatan kerja yang besar bagi masyarakatnya. Pengelolaan dana desa menjadi tepat sasaran karena konsep pemberdayaan masyarakat desa berjalan disini” tuturnya.

Dapa John juga menjelaskan dengan adanya pasar desa ini tidak hanya untuk melayani masyarakat desa Watu Kawula tetapi juga dari luar desa. Dengan adanya lapak-lapak dalam pasar ini akan menjadi Pendapat Desa dalam bentuk retribusi.

PD juga akan terus mendampingi dalam proses pembuatan MoU antara pemilik lahan dengan BUMDES dan dilanjutkan dengan pembuatan Perdes Pengelolaan Bersama Pasar Desa.

“Target kami kurang lebih 1 bulan kita sudah akan selesai untuk mengadvokasi dan mendampingi pembuatan Perdes” katanya lagi.

Dapa John juga menjelaskan dalam pengelolaan pasar desa ini dibutuhkan SDM yang cukup baik, karena akan dibutuhkan tenaga yang banyak baik untuk manajemen pasar, penataan lapak, tukang parkir dan bagian kebersihan.

“Kita sudah sepakati bahwa ini adalah pasar herbal anti kimia, kita akan meminta dukungan dinas ketahanan pangan untuk melakukan pengecekan sayur da buah serta ternak kecil yang anti kimia. Apa yang dijual nanti dari organic sehingga kami akan menamakannya pasar organik” pungkasnya.

Dipantau oleh media ini, masyarakat tampak bersemangat memberishkan lokasi pasar bersama pemerintah desa. Letak pasar desa ini sangat strategis karena berdekatan dengan Makodim 1629/SBD dan Puspem Pemerintah Kadula SBD dan dekat dengan jalan besar yang sudah diaspal hotmix. Proficiat untuk desa Watu Kawula semoga setelah pasar desa ini beroperasi dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat desa Watu Kawula.*****

Liputan” Octav Dapa Talu,-